Menengok Kembali Nasakom, Konsep Kesatuan Indonesia ala Soekarno

Menengok Kembali Nasakom, Konsep Kesatuan Indonesia ala Soekarno

Travel | BuddyKu | Kamis, 14 September 2023 - 16:13
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM- Nasakom adalah konsep politik yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno di Indonesia. Nasakom Menurut Winata dan Purwaningsih dalam artikel jurnal Avatara (2017) berjudul Nasakom sebagai Ideologi Negara Tahun 1959-1965, Nasakom adalah kependekan dari "nasionalisme, agama, dan komunisme."

Di masa itu, ideologi digaungkan Soekarno dengan tujuan untuk mempersatukan semua kalangan rakyat Indonesia dalam menghadapi percaturan politik di dunia internasional.

Nasakom diterapkan sebagai cita-cita politik bangsa karena dianggap sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang ditandai dengan keberadaan tiga faksi besar di Indonesia, yaitu tentara (nasionalisme), kelompok-kelompok Islam (agama), dan PKI (komunis).

Konsep ini berlaku di Indonesia dari 1959, masa Demokrasi Terpimpin, hingga 1965. Sebelumnya, Soekarno telah menulis rangkaian artikel berjudul "Nasionalisme, Islam, dan Marxisme" dalam Indonesia Moeda , sebuah publikasi terbitan "Klub Studi Umum", klub yang didirikan Soekarno dan rekan-rekannya di Bandung.

Di tingkat internal Indonesia, konsep Nasakom diharapkan dapat mengimbangi kekuatan politik yang ada dan menjaga posisi Soekarno agar tidak terjadi kudeta.

Sementara menurut catatan Wiratama berjudul Pancasila dan Nasakom dlam Mempersatukan Bangsa Indonesia", Soekarno juga menyatakan bahwa ideologi Nasakom adalah wujud dari Pancasila dan UUD 1945.

Pada masa itu, sebagian masyarakat Indonesia setuju bahwa Nasakom dipandang sebagai ideologi yang dapat mempersatukan berbagai faksi politik di Indonesia dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari rongrongan Belanda.

Namun, setelah terjadinya Gerakan 30 September (G30S) pada tahun 1965, pandangan masyarakat terhadap Nasakom berubah drastis.

PKI yang merupakan salah satu faksi dalam Nasakom dituduh sebagai dalang di balik gerakan tersebut dan dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional (Aulia , 2020).

Sejak itu, Nasakom dianggap sebagai ideologi yang berbahaya dan dilarang di Indonesia. Meski demikian, Nasakom tetap menjadi bagian dari sejarah politik Indonesia dan menjadi bahan kajian hingga saat ini.

Topik Menarik