Kisah Candi Kagenengan Peninggalan era Singasari, Ada Arca Dewa Siwa

Kisah Candi Kagenengan Peninggalan era Singasari, Ada Arca Dewa Siwa

Travel | BuddyKu | Selasa, 8 Agustus 2023 - 15:25
share

BLITAR - Kakawin Negarakretagama menjelaskan ada 27 candi peninggalan Kerajaan Singasari Majapahit. Di antara sejumlah candi makam era Kerajaan Singasari itu, yang masih bertahan dalam keadaan hampir utuh yakni Candi Jago.

Tapi berkat uraian sumber setidaknya dapat diketahui tentang adanya keindahan dari Candi Kagenengan era Singasari. Sebagaimana dijelaskan pada "Tafsir Sejarah Negarakretagama" dari Prof Slamet Muljana, Candi Kagenengan memiliki keindahan yang luar biasa.

Bentuknya tidak bertara, pintu masuk terlalu lebar lagi tinggi, dari luar bersabuk. Di dalam terbentang halaman dengan rumah berderet di tepinya. Ditanami aneka ragam bunga seperti tanjung, nagasari, dan sebagainya. Menaranya lampai menjulang tinggi seperti Gunung Meru di tengah-tengah sangat indah.

Belanda Kembalikan 4 Arca Era Singasari ke Indonesia, Ini Daftarnya

Di dalam candi ada arca Dewa Siwa, sebagai lambang raja yang dipuja di situ. Ialah datu-leluhur raja Majapahit yang disembah di seluruh dunia. Sayang Candi Kagenengan ini sudah musnah.

Candi Kagenengan terletak di Dusun Candirejo, Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Candi Kagenengan merupakan bangunan candi yang bahan utama dari bahan bata dan sebagian berbahan batu andesit.

Candi ini memiliki arsitektur dengan gaya Singasari berukuran panjang 6,6 meter, lebar 6,6 meter dengan tinggi 9 meter dan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap.

Candi Kagenengan menghadap ke barat dengan pintu masuk berhiaskan kala pada bagian atasnya. Selain hiasan kala, terdapat angka tahun 1271 Saka (1349 Masehi) yang dipahatkan pada balok batu.

Angka tahun ini sejaman dengan masa pemerintahan Tribhuwanatunggadewi dari kerajaan Majapahit. Kakawin Negarakretagama menjelaskan ada 27 candi peninggalan Kerajaan Singasari.

Siasat Licik Raja Lumajang Arya Wiraraja Hancurkan Singasari dan Dirikan Majapahit

Sayang dari puluhan candi makam yang ada saat itu, tak sedikit yang sudah musnah, salah satunya Candi Kagenengan. Sementara Candi Jago juga tak kalah megah.

Candi Jago merupakan salah satu candi yang indah ketika masih dalam keadaan utuh. Kakawin Negarakretagama pupuh 41/4 menguraikan Candi Jago merupakan candi buddha.

Di dalamnya terdapat arca Buddha sebagai lambang mendiang raja Wisnuwardhana yang dihiasi dengan berbagai relief. Teras pertama memuat relief Kunjarakarna, dongeng didaktik yang tidak asing dalam kesusastraan Buddha.

Pada teras kedua terpahat relief Partayajya, sebuah cerita dari Mahabarata tentang Arjuna yang sedang bertapa di Gunung Indrakila, minta senjata yang akan digunakan dalam perang Bharatayuddha melawan Kurawa.

Teras ketiga berisi relief Arjuna Wiwaha, cerita perkawinan antara Arjuna dan Dewi Suprabha, hadiah bhatara guru kepada Arjuna setelah mengalahkan raja raksasa Nirwatakawaca.

Topik Menarik