Takoyaki, Street Food ala Jepang yang Disajikan dari Gerobak Oishii Takoyaki di Gading Serpong
SERPONG CITY, iNewsSerpong.id - Tidak perlu jauh-jauh ke Tokyo kalau hanya sekadar ingin menikmati street food ala Negeri Matahari Terbit, cukup ke Jalan Kelapa Puan Raya, kawasan Gading Serpong. Sebuah gerobak yang berkelir merah dan diahiasi dua lampion bertuliskan huruf kanji menawarkan Takoyaki.
Ya Takoyaki makanan ringan yang sudah akrab dengan lidah masyarakat Indonesia. Merek yang melengket di gerobak sederhana itu cukup keren dan beraroma Jepang Oishii Takoyaki. Ya itu merek jualan saya Pak. Oishii artinya lezat dan enak, ungkap Muis, sang pemilik.
Bagaimana dengan rasanya? Pria asal Serang dengan percaya diri berucap, Mirip-miriplah Pak. Muis yang mulai menekuni jualan Takoyaki setahun yang lalu mengaku kebetulan saja. Saya tak pernah membayangkan berjualan Takoyaki apalagi berdagang di pinggir jalan, ujarnya.
Muis Alih Profesi
Muis adalah salah seorang dari produk Pandemi Covid-19. Awalnya, profesi ayah dari tiga anak ini adalah pengelola sarang burung walet yang ada di kawasan Gading Serpong. Saat badai Pandemi Covid-19 melanda bisnis sarang burung walet ikut tersapu.
Tempat mencari nafkah Muis pun oleng, karyawan satu per satu berguguran. Nasib baik masih berpihak padanya sebagai mandor di tempat kerja itu, Muis tetap dipertahankan oleh pemilik bisnis. Sebenarnya saya aman tetap digaji tetapi saya menjadi tidak enak cuma makan gaji buta, ujarnya.
Lalu, Muis mulai mutar otak untuk berbisnis sendiri. Dalam kebingungan pria murah senyum ini terinspirasi oleh rekanya yang menjual Takoyaki. Saya intip kelihatannya sih tidak begitu sulit, lalu modalnya juga tidak besar. Dan, saya yakin bisa melakukan, paparnya.
Mangawalinya ternyata tidak semudah terbayangkan tetapi Muis sudah bulat memiliki bisnis sendiri. Gampang-gampang susah. Coba bikin nggak enak lalu bikin lagi sampai benar- benar pas menurut saya, jelasnya. Setelah melalui uji coba buat Takoyaki akhirnya tidak ada lagi jalan mundur.
Muis mengaku belajar bikin Takoyaki langsung dari rekannya yang sudah lebih duluan jualan makanan khas Jepang itu. Selain itu, dipadu dari tayangan YouTube namun tak pernah puas hasilnya. Penampilannya bagus tapi rasa tidak dapat alias kurang.
Oshii Takoyaki (Foto : iNewsSerpong)
Bermodalkan gerobak bekas pakai dari adiknya, Muis pun mendandani dengan mengecatnya dominan warna merah. Lalu dilengkapi dengan kompor dua tungku plus teflon sebanyak dua buah. Hari pertama jualan langsung dapat respons positif dari pembeli. Saya senang sekali, beber Muis.
Bagi penikmat Takoyaki, untuk mendapatkan produksi Oishii Takoyaki tidak harus meninggalkan rumah. Sebab, Oishii Takoyaki sudah menjadi mitra dari Go Food, Shopee Food dan Grab Food. Penjualan online cukup bersaing dengan pengunjung pemesan langsung.
Muis sangat bersyukur sudah punya bisnis sendiri. Dari pendapatan jualan Takoyaki di pinggir jalan mampu mengebulkan dapurnya dan sebagian sudah bisa nabung. Mendapatkan uang sendiri nikmatnya beda sebagai karyawan. Soalnya saya jadi bos diri saya sendiri, ucapnya jujur.
Ia berharap, kelak Oishii Takoyaki bisa punya cabang. Untuk tahun pertama ini, Muis mengaku masih sulit, tetap ingin konsentrasi dulu untuk satu gerobak. Saat ini, sehari menghabiskan dua hingga lima kilogram adonan. (*)