Populasi Global Manusia Diprediksi Anjlok pada Akhir Abad 21, Sebab Pendidikan dan Sumber Daya Alam

Populasi Global Manusia Diprediksi Anjlok pada Akhir Abad 21, Sebab Pendidikan dan Sumber Daya Alam

Travel | BuddyKu | Selasa, 28 Maret 2023 - 09:28
share

JAKARTA, celebrities.id - Populasi manusia diprediksi akan terus mengalami kemerosotan. Bahkan, pada akhir abad ke-21, diperkirakan jumlahnya hanya enam miliar.

Jika prediksi tersebut tak meleset, maka hal itu akan jadi sejarah penurunan populasi paling signifikan sejak peristiwa Black Death di Eropa pada abad ke-14.

Sementara untuk saat ini, populasi dunia dilaporkan mencapai lebih dari delapan miliar jiwa. Para peneliti pun menjelaskan dua hipotesis yang memungkinan degradasi populasi pada akhir abad ke-21 sebagaimana dikutip dari IFL Science, Selasa (28/3/2023).

Skenario pertama, apa yang mereka sebut dengan Giant Leap." Di mana terjadi peningkatan signifikan dalam pembangunan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan manusia.

Rupanya, peningkatan itu akan membuat populasi meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun 2040 dengan total 8,5 miliar orang. Setelahnya, angka ini akan berangsur turun hingga mencapai titik terendah enam miliar orang pada tahun 2100.

Kemudian skenario kedua yang disebut Too Little Too Late memprediksi dunia akan terus berkembang secara ekonomi sebagaimana yang terjadi dalam 50 tahun terakhir. Imbasnya, populasi global akan mencapai puncaknya di angka 8,6 miliar pada 2050 dan turun menjadi 7 miliar pada 2100.

Laporan itu diketahui berasal dari Club of Rome, sebuah kelompok intelektual yang cukup terkenal. Dengan pemodelan komputer, mereka berspekulasi peradaban akan runtuh jika terus mengalami pertumbuhan ekonomi dan populasi secara eksponensial dan dengan sumber daya terbatas.

Perkiraan mereka lebih rendah jika dibandingkan dengan perkiraan populasi dari beberapa sumber lainnya, termasuk PBB. Salah satu faktor yang menentukan jumlah populasi global adalah berapa banyak orang yang terangkat dari kemiskinan.

Di samping itu ada juga faktor lainnya seperti pendidikan perempuan dan akses terhadap kontrasepsi. Mereka juga mempertimbangkan gangguan sumber daya alam, produksi pangan, dan penggunaan/penyalahgunaan lingkungan.

Para peneliti ingin menyoroti bahwa kesejahteraan global tidak dibatasi jumlah orang di Bumi. Kelebihan populasi bukanlah masalah, melainkan konsumsi karbon dan biosfer yang berlebihan menjadi titik masalahnya.

Kehidupan yang baik hanya mungkin hadir jika penggunaan sumber daya yang ekstrem dari para elit bisa dikurangi.

Topik Menarik