Sejarah Karoseri Rahayu Santosa: Perusahaan Manufaktur Tertua yang Harus Gulung Tikar
JAKARTA Rahayu Santosa merupakan salah satu karoseri terbesar di Indonesia yang jadi langganan perusahaan otobus besar. Namun, perusahaan manufaktur tersebut harus berhenti beroperasi karena ditinggal pelanggan.
Rahayu Santosa atau dikenal dengan RS, didirikan oleh Bambang Mulyadi, pada 1951, di Sukasari, Bogor, Jawa Barat. Awalnya, ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi umum berbasis bus.
Seiring berjalannya waktu, Rahayu Santosa melebarkan sayapnya ke industri manufaktur dengan membuat bodi bus. Perusahaan ini juga memproduksi bodi untuk Colt T120 yang saat itu menjadi moda transportasi yang sangat populer.
Pada 1972, karoseri Rahayu Santosa akhirnya diresmikan dan terus mengembangkan unit bisnisnya. Ini juga menjadi awal mula ditutupnya perusahaan otobus Rahayu Santosa karena melihat bisnis manufaktur pembuatan bodi bus lebih menjanjikan.
Keputusan tersebut sangat tepat, karena karoseri Rahayu Santosa alami perkembangan pesat. Pasalnya, mereka lebih fokus dalam mengelola usahanya dan tahu betul apa yang diinginkan oleh pelanggan.
Hal ini yang membuat karoseri Rahayu Santosa memiliki banyak pelanggan karena bodi bus mereka lebih kuat dan berkualitas. Karoseri ini memiliki pelanggan dari PO yang ada di Jawa Barat hingga Sumatera.
PO Rasa Sayang dan PO ALS (Antar Lintas Sumatera), menjadi langganan karoseri Rahayu Santosa, mengingat rute yang mereka tempuh cukup ekstrem. Bahkan, beberapa PO menjadi konsumen tetap RS dengan selalu menggunakan bodi bus garapan mereka.
Permintaan yang sangat besar membuat Rahayu Santosa dikabarkan bersaing dengan karoseri besar yang telah hadir lebih dulu. Bahkan, mereka harus memindahkan sebagian proses produksi ke Desa Naggewer, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Di sana, Rahayu Santosa melakukan pengembangan produk untuk mempertahankan pelanggan setia mereka. Selain itu, RS juga membangun anak perusahaan, PT Restindo Dayatama yang bergerak dalam pembuatan bangku bus.
Tak hanya itu, berdiri juga PT Prima Sentra Compositindo yang bergerak di bidang industri fiberglass. Kemudian didirikan juga PT Karya Santosa Putra yang bergerak di bidang body repair.
Mengikuti perkembangan zaman, karoseri Rahayu Santosa juga memproduksi bodi bus double decker dengan nama Jetliner. Bodi tersebut digunakan oleh PO Paradep asal Sumatera dan juga PO Putra Pelangi asal Aceh.
Namun, pada tahun 2018 karoseri Rahayu Santosa harus berhenti beroperasi karena memiliki masalah finansial. Hal ini ini terjadi karena mereka terlambat mengikuti perkembangan zaman serta ditinggal pelanggan.