Sultan Minta Tambang Pasir di Lereng Merapi Dihentikan dan Masyarakat Jauhi Sungai
YOGYAKARTA, iNews.id - Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta warga di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Gunung Merapi untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya. Sultan juga menghimbau kepada warganya untuk tidak berada di pinggir sungai.
Sultan menandaskan jarak aman sudah ditetapkan sebelumnya dengan cukup variatif. Kira-kira jaga jarak 3 kilometer dari Merapi kan gitu, imbaunya.
Dia juga meminta kepada para penambang pasir untuk menghentikan aktivitasnya dengan tidak menambang sekalipun pasir tersebut berada di sungai. Karena kondisi Gunung Merapi masih sangat aktif. Jangan ngambil tambang biarpun di kali, jangan, ujarnya.
Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi BPPTKG Agus Budi Santosa menandaskan gunung yang berada di ketinggian 2968 mdpl tersebut masih fluktuatif aktivitasnya. Erupsi masih mungkin terjadi. Kondisi kubah lava juga masih labil. Sewaktu-waktu bisa runtuh,kata dia.
Menurutnya potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sementara pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya,ujarnya.
Masyarakat diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Selasa (14/3/2023) siang, tidak ada awan panas guguran. Pihaknya hanya mencatat gempa guguran sebanyak 26 kali, Amplitudo 3-30 mm berdurasi 32,6-137,2 detik. Gempa hybrid/fase banyak sebanyak 17 kali dengan amplitudo 3-9 mm dan berdurasi 5.4-7,7 detik.
Gempa Vulkanik Dangkal sebanyak 1 kali dengan Amplitudo 50 mm, durasi 11,3 detik. Gempa vulkanik Dalam terjadi 1 kali dengan amplitudo 6 mm terjadi selama 9,1 detik.