Menguak Apa Perbedaan Keraton Jogja dan Solo?
JAKARTA- Menguak apa perbedaan keraton Jogja dan Solo? menarik untuk dikulik. Meskipun berada di wilayah Jawa Tengah ternyata tidak banyak memiliki kesamaan.
Menguak apa perbedaan keraton Jogja dan Solo yakni bisa dilihat dari bangunan atau Tata Rakiting Wewangunan diantara dua keraton tersebut sebagai dampak dari adanya perjanjian Jatisari yang membentuk ciri khas masing-masing keraton.
Berikut perbedaan Keraton Jogja dan Solo dilansir dari berbagai sumber:
1.Tarian Bedaya Ketawang
Setelah Perjanjian Giyanti pada tahun 1755, Pakubuwana III bersama Hamengkubuwana I melakukan pembagian harta warisan Kesultanan Mataram, yang sebagian menjadi milik Kasunanan Surakarta dan sebagian lainnya menjadi milik Kesultanan Yogyakarta. Pada akhirnya Tari Bedhaya Ketawang menjadi milik istana Surakarta, dan dalam perkembangannya sampai sekarang ini Tari Bedhaya Ketawang masih tetap dipertunjukkan saat penobatan dan upacara peringatan kenaikan tahta Sunan Surakarta.
2. Perbedaan Gaya Busana Adat untuk Pria
Harga Tiket Masuk serta Jam Operasional Obyek Wisata Pantai Pandawa yang Sayang Dilewatkan
Dalam menggunakan Beskap Busana yang berbentuk kemeja tebal, tidak berkerah lipat, biasanya berwarna gelap, tetapi hampir selalu polos. Bagian depan berbentuk tidak simetris, dengan pola kancing menyamping (tidak tegak lurus). Tergantung jenisnya, terdapat perbedaan potongan pada bagian belakang, untuk mengantisipasi keberadaan keris. Beskap selalu dikombinasi dengan jarik (kain panjang yang dibebatkan untuk menutup kaki. Sedangkan Yogyakarta menggunakan Surjan Bahan dasar surjan terutama adalah lurik, meskipun dapat pula bahan bermotif kembang-kembang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "Surjan" berarti baju jas laki-laki khas Jawa berkerah tegak; berlengan panjang, terbuat dari bahan lurik atau cita berkembang.
3.Blangkon
Blangkon merupakan penutup kepala khas Jawa. Ciri khas blangkon Yogyakarta yakni terdapat mondolan atau benjolan sebagai tempat gelungan rambut, karena saat itu para pria mempunyai tradisi memanjangkan rambut, sedangkan keraton Surakarta tidak, karena mengikuti budaya cukur rambut seperti orang Eropa sehingga blangkon gaya surakarta tidak terdapat mondolan dan pipih rata di bagian belakangnya.
4. Gamelan
Gamelan secara sepintas gamelan Yogya dan Solo terlihat sama. Bagi orang awam yang tidak biasa melihat atau mendengarkan gamelan Yogya dan Solo, pasti susah membedakannya. Dari bentuk fisiknya, gamelan Solo cenderung lebih rapat susunannya, sementara Yogya justru sebaliknya, lebih renggang atau lebar. Selain itu warna dasar gamelan Solo umumnya berwarna coklat atau warna asli kayu dengan hiasan warna emas. Gamelan Yogya cenderung berwarna cerah seperti merah, hijau serta hiasan warna emas.
Pewayangan Secara postur tubuh, bentuk wayang Jogja lebih kekar sedangkan wayang Solo berpostur jangkung dan lebih langsing. Bahu dan wajah wayang jogja lebih menunduk. Jika kalian hobi menonton wayang, dari tata cara memainkan hingga suara kecrekan dalang, juga bisa dilihat perbedaan antara wayang Solo dan Yogya.
5. Batik Solo
Batik cenderung berwarna coklat sogan, sementara ciri khas batik jogja berwarna dasar putih. Motif batik Jogja cenderung lebih besar, sementara motif Solo batik lebih kecil. Cara mewiru atau melipat kainnya pun berbeda. Wiru atau hiasan lipatan kain batik atau jarik Solo, pada bagian pinggiran yang berwarna putih disembunyikan, sehingga tidak terlihat dari luar. Sedangkan wiru kain jarik Yogya, bagian pinggiran kain yang berwarna putih ditampakkan atau diperlihatkan.
Adat pernikahan Jika dilihat dari runutan upacara pernikahan, adat Solo dan Yogya tidak jauh berbeda. Satu-satunya perbedaan yang mudah terlihat adalah riasan dahi pengantin wanita. Solo menggunakan riasan dahi (paes) berwarna hijau atau hitam pekat dan Yogya menggunakan hiasan emas pada pinggiran paes.
6. Keris
Keris merupakan senjata yang diletakkan di bagian belakang busana sebagai penanda kematangan bagi seseorang. Filosofi peletakan keris ini dengan bermaksud orang Jawa tidak mengedepankan amarah bahkan melukai seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah. Perbedaan besar antara keris Solo dan Yogya, dapat dilihat dari sarung penyimpannya atau biasa disebut warangka. Warangka pada bagian pangkal keris Solo cenderung lancip, sementara Yogya cenderung tumpul. Ornamen ukiran keris Yogya lebih sederhana, sedangkan keris Solo lebih bermotif dan halus.
(RIN)