Kaya Akan Protein, Tempe Bisa Jadi Makanan Pencegah Stunting

Kaya Akan Protein, Tempe Bisa Jadi Makanan Pencegah Stunting

Travel | BuddyKu | Kamis, 2 Maret 2023 - 16:45
share

BERDASARKAN Survei Status Gizi Balita, angka stunting di Indonesia telah mengalami penurunan sebesar 3.27%, dari 27,67% pada tahun 2019 menjadi 24,4% di 2021. Meski demikian, angka ini masih cukup jauh dari target yang diberikan oleh Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi menargetkan Angka Stunting di Indonesia turun hingga 14 Persen pada 2024. Salah satu cara untuk menurunkan stunting adalah dengan pemenuhan gizi yang cukp.

Pakar gizi klinik Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK mengatakan, tempe merupakan makanan yang kaya akan gizi. Tempe pun bisa menjadi alternatif kudapan sehat bahkan bisa mencegah stunting.

"Tempe bisa digunakan sebagai lauk saat makan makanan utama dan juga sebagai kudapan untuk memenuhi kebutuhan protein harian, yang kebutuhannya mencapai sekitar 60 gram per hari," kata Fiastuti dalam keterangan pers bersama Taro.

Tempe

Menurut dokter dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) itu, kandungan protein, zat besi, dan kalsium tempe memang lebih tinggi dibanding daging sapi, sehingga sangat baik dikonsumsi ibu hamil dan anak balita untuk mencegah stunting.

Selain itu, kandungan lemak jenuh dan garam pada tempe lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi, kata Fiastuti. Itulah sebabnya tempe disebut makanan super atau superfood asli Indonesia.

Fiastuti menjelaskan bahwa dalam 100 gram tempe setidaknya mengandung 20,8 gram protein, 8,8 gram lemak, 1,4 gram serat, dan 201 kalori. Sebagai perbandingan, dalam 100 gram daging sapi biasanya hanya mengandung 17,5 gram protein.

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu juga menginformasikan jika tempe juga baik untuk pembentukan tubuh dan kesehatan pencernaan anak-anak hingga orang tua.

"Dengan gizi yang tinggi, tempe diproduksi dengan energi yang lebih rendah dan dijual lebih murah dibanding daging sapi di Indonesia," kata Fiastuti.

Sementara itu, pakar tempe yakni Dr. Dra. Suliantari, MS menjelaskan bahwa membuat tempe merupakan satu hal yang mudah, namun, yang higienis dan memenuhi standar merupakan hal yang sulit.

"Terutama menyangkut kebiasaan membuat tempe di Indonesia sendiri. Sejumlah produsen tempe di Indonesia telah menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar mutu tempe internasional (codex). Codex tersebut lebih banyak mengadopsi ke SNI," kata Suliantari.

Suliantari mengatakan uuna menghilangkan rasa bosan saat memakan tempe, masyarakat dapat mencoba berbagai olahan lainnya, mislanya keripik tempe, yang mudah untuk dikonsumsi.

Topik Menarik