Mengenal Festival Darah di Peru, Duel Sengit Burung Condor versus Banteng yang Kontroversial

Mengenal Festival Darah di Peru, Duel Sengit Burung Condor versus Banteng yang Kontroversial

Berita Utama | BuddyKu | Senin, 20 Februari 2023 - 14:55
share

SEBUAH desa kecil di Peru, Coyllurqui memiliki tradisi unik berupa Festival Darah yang hingga kini masih menuai kontroversi. Sebab, pad apuncak acara festival itu digelar pertarungan berdarah antara burung condor dan banteng.

Festival Darah atau yang dikenal sebagai Yawar Fiesta , merupakan acara besar di Coyllurqui, desa pegunungan kecil yang berjarak sembilan jam perjalanan bus dari Kota Cusco.

Desa tersebut merupakan satu-satunya tempat di negara Amerika Selatan, di mana wisatawan dapat merasakan lagi pertarungan tradisional burung vs banteng.

Festival ini secara resmi dikenal sebagai \'Turupucllay\'. Acara tersebut telah diadakan di kota-kota seperti Cusco sejak puluhan tahun lalu.

Burung Condor

(Foto: Thomas Munita/NYTimes)

Namun, masyarakat pedesaan terpencil seperti Coyllurqui, terus melestarikan hal tersebut, terutama jika bertentangan dengan kepentingan ekonomi penduduk setempat, meski burung condor merupakan salah satu hewan langka.

Wali Kota Coyllurqui, Carlos berujar bahwa banyak orang yang datang ke festival tersebut untuk melihat burung condor, karena itu, bila tidak ada condor maka tidak ada pesta.

Namun, di sisi lain, Carlos menegaskan bahwa perlindungan burung condor perlu dilakukan, terlepas dari adanya kebiasaan atau budaya setempat.

"Orang datang ke festival tersebut untuk melihat burung condor, saya pikir perlindungan burung condor penting, tapi disini kami melihat kebiasaan atau tradisi ini. Jika tidak ada condor tidak ada festival," jelas Carlos melansir Odditycentral .

Jadi, meskipun sejumlah pihak setuju bahwa konservasi burung condor sangat penting, peningkatan ekonomi yang dibawa oleh Yawar Fiesta ke Coyllurqui bahkan lebih penting lagi.

Ditambah lagi dengan simbolisme pertemuan aneh antara condor yang merupakan burung nasional Peru, dan Banteng yang merupakan lambang nasional tidak resmi Spanyol, pun merupakan elemen utama dari Yawar Fiesta.

Jadi, setiap tahun Desa Coyllurqui menyelenggarakan Yawar Fiesta, sebuah pertarungan burung condor melawan banteng yang kontroversial.

Burung Condor

(Foto: Thomas Munita/NYTimes)

Di mana burung-burung besar dengan bentang sayap hingga 3,2 meter, diberi makan alkohol, kemudian di bawa ke arena besar yang dipenuhi dengan tanah, lalu diikat ke punggung banteng hitam besar. Kaki hewan tersebut tidak bisa bergerak, jadi mereka tidak bisa melompat atau terbang.

Saat banteng dilepaskan ke arena, ribuan penonton pun mulai bersorak. Kemudian, burung condor yang mulai panik duduk di punggungnya mulai mematuk kulit, telinga hingga mata banteng untuk membela diri

Apabila banteng tidak berusaha membuang burung tersebut, matador berjubah merah dikirim untuk membuatnya tetap aktif.

Gelaran tersebut merupakan \'festival darah\' yang kerap membuat kedua \'pejuang\' terluka atau bahkan cacat.

Menurut banyak orang, pertarungan itu mewakili pertempuran antara penduduk asli Inca dan penjajah Spanyol.

Bila ada condor yang terbunuh atau terluka selama pertarungan yang biasanya berlangsung sekitar 30 menit, maka dianggap sebuah pertanda buruk untuk tahun ini.

Di sisi lain, pelestari hewan sudah mencoba melarang pertarungan burung vs banteng di Coyllurqui selama bertahun-tahun, namun dengan komitmen penduduk setempat untuk melestarikan tradisi, upaya mereka sejauh ini terbukti sia-sia.

Topik Menarik