Lezatnya Kuliner Bebek Betutu Khas Bali Citarasa Jawa di Grobogan

GROBOGAN, iNews.id Sebuah angkringan di Kabupaten Grobogan menyediakan masakan bebek betutu. Berbeda dengan masakan Bali, kuliner yang disajikan menyesuaikan lidah orang Jawa.

Kuliner ini disediakan Angkringan Klangenan Depok yang berlokasi di pinggir sawah Desa Depok, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.

Kuliner bebek betutu di angkringan ini menonjolkan rasa manis meskipun tetap ada rasa gurih dan pedas dalam masakan. Tentunya sedikit berbeda dengan bebek betutu dari Bali yang menonjolkan rasa pedas dan gurih pada masakan.

Agar daging menjadi empuk dan lumer saat digigit, daging bebek diungkep atau memasak dengan menggunakan api yang cukup kecil dalam waktu 2-3 jam.

Setelah selesai diungkep, daging bebek kemudian dicampur dengan bumbu rempah yang sudah dimasak. Setelah itu, daging bebek bisa digoreng atau dibakar sesuai dengan selera pembeli.

Kami sengaja sedikit merubah rasa khas Bali dengan khas Jawa karena para pembeli mayoritas menyukai rasa manis dalam daging. Namun tidak merubah cita rasa khas bali yang ada di dalam masakan, kata pengelola Angkringan Klangenan Depok, Nova, Kamis (16/2/2023).

Bahkan beberapa jenis bumbu rempah juga ditambahkan dalam masakan bebek betutu. Rasa bebek betutu akan lebih sedap jika disantap dengan sambal matang, lalapan dari tomat, mentimun dan kol.

Bumbu rempah dan rasa manis yang berpadu dengan pedas dalam daging bebek, membuat lidah ketagihan. Dalam sehari, pemilik angkringan menghabiskan sekitar 50 ekor bebek.

Jika hari libur, stok bebek yang tersedia bisa bertambah. Bumbu-bumbu yang disediakan untuk memasak bebek betutu di antaranya cabai, bawang merah dan putih, kunyit, kencur, cabai rawit merah, kemiri, jahe, tumbar, merica dan garam.

Seluruh bumbu ditumbuk halus dan kemudian dicampurkan dengan daging bebek saat dimasak. Untuk satu porsi bebek betutu harganya Rp30.000.

Saya sudah beberapa kali mampir ke Angkringan Klangenan Depok. Bersama keluarga menikmati lezatnya bebek betutu khas Bali dengan cita rasa Jawa, kata salah satu pembeli asal Semarang, Aurel.