Bakmi Parahyangan, Kuliner Enak dan Halal di Bandung dengan Cita Rasa Otentik
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Selain tempat wisata alam, hal menarik lainnya dari Kota Bandung adalah banyaknya tempat wisata kuliner. Salah satunya adalah Bakmi Parahyangan.
Bakmi Parahyangan ini merupakan salah satu kuliner yang banyak diminati oleh wisatawan, baik lokal maupun luar daerah. Sebab, kuliner satu ini memiliki cita rasa yang otentik.
Hal itu dikarenakan, bahan-bahan yang digunakan menggunakan bahan alami, lokal, dan diolah langsung dengan tangan.
Kita membuat mi sendiri dengan tangan atau hand made. Jadi bisa terjamin kualitasnya. Selain itu, bahan baku yang digunakan juga semuanya lokal dan kita beli di pasar sekitar sini, kata owner Bakmi Parahyangan Sukajadi, Surya Wijaya, Rabu (15/2/2023).
Selama itu pula bahan terbaik disajikan untuk Bakmi Parahyangan. Meski Bakmi Parahyangan merupakan cabang dari bakmie yang ada di Jalan Dalem Kaum, tapi cita rasanya tetap terjaga.
Kita kerja sama dengan Bakmi Parahyangan yang di Jalan Dalem Kaum. Kita juga sudah buka di rest area KM 97. Ini sudah berjalan 10 tahun, ungkapnya.
Heboh, Pengrajin Penyintas Kanker dan Tuna Rungu Lukis Ribuan Kain Cantik di Hari Batik Nasional
Selain mi, menu andalan lainnya dari Bakmi Parahyangan ini adalah nasi goreng, capcay, ayam bawang, steak, fuyunghai, dan bakso.
Berada di Jalan Sukajadi No. 211, karyawan di sana tidak lebih dari 10 orang. Tujuannya agar lebih efisien dan efektif saja.
Namun, semua disesuaikan juga dengan lokasi masing-masing. Kalau yang di Jalan Dalem Kaum itu jumlahnya beda lagi. Di rest area KM 97 juga jumlah karyawannya berbeda, ucap Surya.
Mereka juga kerap menambahkan menu baru. Misalnya dari mi, dibuat variasi mi hot plate. Olahan ikan pun dibuat variasi lainnya. Tidak lupa juga dengan olahan petai.
Sebetulnya isinya macam-macam. Tapi memang trennya bakmie. Untuk rapat atau ulang tahun biasanya kita kerap memberi potongan harga. Tempat ini juga nyaman untuk digunakan kumpul-kumpul, tuturnya.
Untuk harga, relatif sama dengan yang lainnya. Cukup terjangkau dan umum. Meski begitu, untuk kualitasnya tetap mereka jaga.
Saat awal pandemi, Bakmi Parahyangan sempat tutup. Kemudian, ketika sudah mulai kondusif, untuk bisa bangkit hingga pulih membutuh waktu yang cukup lama.
Kita juga masih banyak ketakutan untuk buka seperti sebelumnya. Maka dari itu kita manfaatkan media online untuk berjualan. Selama awal pandemi pemasukan kami kebanyakan dari pesan antar makanan lewat aplikasi, jelasnya.
Surya berharap, dengan landainya pandemi saat ini, semakin banyak orang yang membuka usaha kuliner. Ini menunjukkan perekonomian Kota Bandung kembali menggeliat.
Saya gembira jika banyak usaha kuliner di Kota Bandung. Ini pertanda jika semakin banyak orang yang datang berkunjung ke Bandung. Bisa meningkatkan perekonomian Kota Bandung, tandasnya.