Gunung Raja Paksi (GGRP) Kejar Target Jadi Perusahaan Netral Karbon di 2050
IDXChannel PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) menyatakan komitmennya untuk dapat tampil sebagai perusahaan netral karbon di 20250 mendatang.
Langkah-langkah yang telah disiapkan oleh GGRP dalam mengejar target tersebut disusun dalam sebuah peta jalan menuju netralitas karbon (net zero roadmap) yang diluncurkan perusahaan, Rabu (15/2/2023).
Kebijakan ini juga sejalan dengan Indonesias Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) untuk mengurangi emisi karbon dengan target unconditional hingga sekitar 31,9 persen, serta target mencapai emisi nol karbon maksimal pada 2060 mendatang.
"Untuk menuju ke sana, kami telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat strategi ESG (Environmental, Social and Governance/Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola) perusahaan serta mengurangi sumber utama emisi dari penggunaan jaringan listrik dan pembakaran bahan bakar melalui penggunaan energi bersih sebagai alternatif," ujar Direktur Utama GGRP, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, usai peluncuran.
Menurut pria yang akrab disapa Argo tersebut, GGRP telah menetapkan rencana untuk melibatkan para stakeholder di seluruh rantai pasokan dalam meminimalisir dampak lingkungan dan sosial dari baja.
Tak hanya itu, GGRP juga telah membangun strategi ESG yang bertitik berat pada lima pilar utama, yaitu pengadaan yang bertanggung jawab, kepatuhan lingkungan dan sosial, transisi energi dan solusi rendah karbon, berkontribusi pada pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Sesuai dengan pilar-pilar tersebut, roadmap kami menguraikan tujuan dekarbonisasi dari GGRP yang dibangun berdasarkan pilar transisi energi dan solusi rendah karbon," tutur Argo.
Hingga kini, Argo menjelaskan, produksi baja menyumbang hampir delapan persen dari emisi karbon global. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya permintaan global akan konsumsi baja.
"Karena itu pelaku industri bersama pemerintah berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon, dan kami bertekad untuk mendukung penuh agenda nasional dan global ini," ungkap Argo.
Prabowo Pisah Kemenparekraf, Widiyanti Putri Wardhana dan Teuku Riefky Harsya Jadi MenteriĀ
Setelah mengevaluasi emisi berdasarkan GHG Protocol dan menemukan sumber-sumber utama emisi perusahaan, GGRP mengidentifikasi lima pilar utama sebagai langkah-langkah pengurangan emisi dan inisiatif untuk mencapai netralitas karbon.
Lima pilar tersebut meliputi peralihan dari batu bara ke sumber energi yang lebih bersih seperti gas alam, pengembangan produksi dan peningkatan efisiensi sumber daya dan mencari sumber energi hijau dari jaringan listrik atau produksi sendiri.
"Selain itu, kami juga berinvestasi dalam proyek penyeimbangan karbon yang bermanfaat bagi lingkungan dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta untuk mengimplementasikan solusi dalam rangka mencapai emisi nol karbon, seperti IISIA (Indonesian Iron and Steel Industry Association) dan berpartisipasi dalam Net Zero Hub oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN)," tegas Argo. (TSA)