Mengenal Desa Unik di Bali, Sebagian Penduduk Berkomunikasi dengan Bahasa Isyarat
JAKARTA, iNews.id - Sebuah desa di Bali memiliki keunikan. Sebagian penduduknya berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
Desa itu adalah Desa Bengkala yang berada di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.
Desa Bengkala dikenal sebagai desa bisu dan tuli, karena sebagian penduduknya mengalami keterbatasan dalam berbicara dan mendengar yang dalam bahasa Bali disebut sebagai Kolok Ningeh.
Bahkan di desa ini terdapat Sekolah Luar Biasa (SLB) yang khusus mengajarkan bahasa isyarat yang digunakan oleh penduduk Desa Bengkala.
Menurut sensus penduduk 2010, jumlah penduduk Desa Bengkala mencapai 2.080 jiwa. Dari jumlah itu, ada sekitar dua persen yang bisu dan tuli sejak lahir.
Tak ada penjelasan yang pasti terkait kondisi tersebut. Namun penduduk Desa Bengkala meyakini bahwa hal itu terkait kutukan yang belum hilang di desa mereka.
Penduduk yang bisu dan tuli di Desa Bengkala tak merasa dikucilkan. Mereka mendapat tempat sejajar dengan penduduk lain yang normal.
Dalam hal tertentu, mereka tidak dibebani kewajiban seperti gotong-royong atau memberikan iuran dalam penyelenggaraan upacara adat dan keagamaan di Desa Bengkala.
Kendati mendapat perlakuan istimewa, penduduk Desa Bengkala yang tergolong Kolok itu justru menempatkan diri mereka sejajar dengan ikut beraktivitas dalam kegiatan masyarakat.
Desa Bengkala memiliki karya budaya yang berbeda dari desa lain di Bali. Mereka memiliki tarian khas bernama Tari Janger Kolok, yang semua penarinya adalah bisu dan tuli.