6 Kuliner Khas Kabupaten Kaur Wajib Nyicip, Nomor 3 Terbuat dari Daging Hiu
KAUR merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu, tepatnya di wilayah Bintuhan. Tidak hanya punya banyak destinasi wisata menarik, kabupaten paling ujung di selatan Bengkulu ini juga punya banyak kuliner bercita rasa unik.
Layaknya makanan khas Nusantara lain, kuliner Kaur juga kaya akan rempah-rempah yang menambah kenikmatan saat menyantapnya. Cara pengolahannya pun beragama hingga menghasilkan rasa otentik yang khas.
Berikut 6 kuliner khas Kabupaten Kaur yang wajib dinikmati jika sedang berada di Bumi Rafflesia;
1. Gulai tempoyak
Olahan unik ini dihasilkan dari fermentasi buah durian. Proses pengolahan tempoyak atau tampuyak biasanya memakan waktu satu hingga dua hari.
Hasil fermentasi durian nantinya akan dijadikan sebagai saus, dan disajikan dengan aneka makanan lain, seperti tempe, ikan, udang, dan lainnya. Jika ingin menikmatinya dengan nasi putih tidak masalah, karena tidak akan mengurangi cita rasa nikmat gulai tempoyak.
Gulai tempoyak ini biasanya hanya menjadi sajian untuk keluarga. Namun, saat ini sudah banyak yang menjualnya di berbagai online shop dengan kisaran harga mulai Rp30.000-Rp40.000 per 200 gram.
(Gulai Tempoyak, Foto: IG/@pes_gulai_tempoyak_rodong_koi)
2. Rebung asam undak liling
Kuliner khas Kabupaten Kaur ini berbahan dasar rebung dan undak liling atau siput sungai yang memiliki tubuh panjang dan cangkang hitam.
Selain lezat, rebung asam undak liling juga bermanfaat bagi kesehatan. Lendir dari liling bisa berfungsi sebagai penyembuhan luka, menguatkan imunitas tubuh, dan menyembuhkan jerawat.
Hidangan ini juga kaya akan protein dan rendah lemak. Seporsi rebung asam undak liling dihargai Rp10.000, dan bisa dengan mudah ditemukan di berbagai kawasan Kaur.
3. Bagar Hiu
Kuliner satu ini ternyata menjadi favorit presiden pertama Indonesia, yaitu Soekarno saat beliau menjalani pengasingan di Bengkulu. Mirip rendang, namun bagar hiu tidak menggunakan santan.
Pengolahannya menggunakan berbagai macam rempah, seperti laos, kemiri, kunyit, serai, kapulaga, ketumbar, kayu manis, jahe, dan berbagai rempah lainnya untuk menghilangkan bau amis dari daging hiu.
(Bagar Hiu, Foto: Cookpad)
Bagar hiu hanya bisa dinikmati di waktu-waktu tertentu, karena ikan hiu sebagai bahan utamanya hanya bisa dijumpai di bulan tertentu, seperti saat Ramadan.
Saat sedang musim, bagar hiu bisa dengan mudah ditemukan di berbagai kedai makanan, salah satunya di kedai Uni Fit. Di sini pengunjung hanya perlu membayar Rp30.000 untuk menikmati seporsi hidangan lezat bagar hiu.
Berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta Anggut Atas, kedai Uni Fit buka setiap hari mulai pukul 10.00-22.00 WIB.
4. Pendap
Makanan satu ini merupakan favorit masyarakat Kaur. Berbahan parutan kelapa yang dicampur berbagai rempah juga ikan segar, kemudian dibungkus dengan lima lembar daun keladi dan daun pisang sebagai lapisan terakhirnya.
Sekilas memang seperti pepes ikan, namun cara memasaknya berbeda. Pendap dimasak dengan cara direbus sekitar 8 jam. Perebusan tersebut bertujuan untuk menghilangkan rasa gatal yang ditimbulkan oleh daun keladi yang membungkus pendap.
Dari sekian banyak warung makan yang menjual pendap, kedai Bu Fatimah menjadi salah satu yang paling digemari. Berlokasi di Jalan Irian Nomor 153, Sukamerindu, Sungai Serut, Kota Bengkulu, pengunjung bisa menikmati kelezatan pendap dengan harga antara Rp10.000-Rp15.000 per porsi.
(Foto: IG/fianbkl)
5. Kelicuk dan tapai siwuk
Kedua jajanan ini terbuat dari beras ketan, bedanya kelicuk dimasak dan dibungkus dengan daun pisang, sementara tapai siwuk memerlukan proses fermentasi dengan ragi terlebih dahulu.
Masyarakat Kaur biasanya menikmatinya secara bersamaan. Sayangnya, jajanan khas Kaur ini hanya bisa ditemukan di bulan-bulan tertentu, seperti Ramadan.
Harga yang dibanderol untuk jajanan kelicuk dan tapai siwuk biasanya relatif murah, sekitar Rp5.000 per bungkus.
6. Gulai ikan mungkus
Sama seperti namanya, bahan utama untuk membuat masakan ini adalah ikan mungkus. Sejenis ikan air tawar yang biasanya hidup di bebatuan sungai. Selain itu, ada juga santan dan berbagai rempah yang memperkaya cita rasa.
Pengunjung bisa dengan mudah menemukan masakan ini di berbagai rumah makan di kawasan Kaur, karena sangan digemari masyarakat sekitar.
Seporsi menu gulai ikan mungkus dihargai Rp25.000, lengkap dengan satu porsi nasi ibat, nasi yang sudah dibungkus daun pisang.