5 Fakta Empire State Building, Gedung Legendaris yang Pernah Ditabrak Pesawat Pengebom Amerika

5 Fakta Empire State Building, Gedung Legendaris yang Pernah Ditabrak Pesawat Pengebom Amerika

Travel | BuddyKu | Jum'at, 3 Februari 2023 - 13:16
share

EMPIRE State Building merupakan gedung pencakar langit yang menjadi ikon budaya Amerika Serikat. Gedung dengan 102 lantai ini terletak di Midtown Manhattan, New York City, tepatnya di persimpangan Fifth Avenue dan West 34th Street.

Nama gedung ini diambil dari julukan New York, yaitu Empire State. Selama 40 tahun, Empire State Building menjadi bangunan tertinggi di dunia, sejak selesai dibangun tahun 1931.

Rampungnya pembangunan Menara Utara World Trade Center (WTC) menggeser posisi Empire State Building sebagai bangunan tertinggi kala itu.

Namun, pasca serangan 11 September 2001, Empire State kembali menjadi bangunan tertinggi di New York.

Tak hanya itu, gedung ikonik ini juga menyimpan beberapa fakta mengejutkan lainnya. Berikut beberapa di antaranya, yang dilansir dari laman History.

1. Dibangun untuk perlombaan

Pada akhir 1920-an, ekonomi New York berada dalam kondisi yang sangat baik. Para pekerja terburu-buru untuk membangun menara pencakar langit.

Awalnya persaingan utama terjadi antara dua gedung, yaitu Bank of Manhattan 40 Wall Street dan Chrysler Building.

Empire State Building, New York, AS

(Foto: Unsplash)

Melihat persaingan tersebut memanas, pada Agustus 1929, eksekutif General Motors, John J. Raskob dan mantan Gubernur New York, Al Smith, mengumumkan rencana untuk membangun Empire State Building.

Mengetahui Empire State Building akan dibangun hingga mencapai ketinggian 305 meter, Chrysler mengubah kembali rencana yang hendak memasang puncak pada menaranya. Ketinggian menaranya pun ditambah hingga mencapai 319 meter.

Sayangnya, Empire State Building tetap menjadi menara paling tinggi, setelah ketinggiannya juga ditambah menjadi 381 meter.

Rekor tersebut hanya bertahan selama 40 tahun. Hingga pada tahun 1970, tingginya disalip oleh menara World Trade Center (WTC).

2. Terinspirasi 2 gedung lain

Saat penyusunan pemodelan gedung tahun 1929, arsitek William Lamb diketahui terinspirasi dari Winston Salem, Gedung Reynolds Carolina Utara, yang juga merupakan bangunan rancangannya, dan Carew Tower di Cincinnati.

Dua bangunan tersebut diklaim sebagai nenek moyang arsitektur Empire State Building.

3. Rampung dalam waktu singkat

Terlepas dari ukuran proyek yang sangat besar, desain, perencanaan, dan konstruksi Empire State Building hanya memakan waktu 20 bulan.

Setelah menghancurkan hotel Waldorf Astoria, yang awalnya berdiri di lahan tersebut, kontraktor Starrett Brothers dan Eksen menggunakannya untuk mendirikan pencakar langit baru dalam waktu 410 hari.

Bahkan, 30 tingkat pertama telah selesai dibangun sebelum detail tertentu dari lantai dasar diselesaikan.

Dalam pembangunan serba cepat tersebut, setidaknya ada lima pekerja yang tewas selama proses konstruksi.

Empire State Building, New York, AS

(Foto: wherearethosemorgans.com)

4. Tiang tambat kapal udara

Pemilik bangunan awalnya membangun tiang di puncak sebagai dok untuk kapal udara.

Mereka merancang skema manuver kapal udara di samping gedung, kemudian menambatkannya ke alat derek. Nantinya penumpang akan keluar melalui gangplank terbuka, lalu chek-in di kantor pabean, kemudian berkeliling Manhattan dalam tujuh menit.

Namun, karena angin kencang di dekat atap gedung, membuat pilot sulit untuk mengendalikan kapal udara. Pada September 1931, sebuah kapal kecil berhasil ditambatkan di puncak menara selama beberapa menit.

Tetapi rencana dok pesawat tersebut akhirnya ditinggalkan tak lama kemudian.

5. Ditabrak pesawat AD B-25

Pada pagi tanggal 28 Juli 1945, saat menerbangkan pembom Angkatan Darat B-25 menuju Bandara La Guardia New York, Letnan Kolonel William F. Smith bingung ketika berada di dalam kabut di atas Midtown Manhattan.

Ia berhasil menghindar dari beberapa gedung pencakar langit, namun gagal saat hendak melewati Empire State. Akhirnya pesawat yang diterbangkannya menabrak lantai 78 dan 79 gedung dengan kecepatan 322 kilometer per jam.

Smith dan dua awak pesawat tewas dalam kecelakaan tersebut, begitu pula 11 orang yang berada di dalam gedung itu.=