Mengenal Suku Mandar, Pelaut Ulung dari Sulawesi Barat

Mengenal Suku Mandar, Pelaut Ulung dari Sulawesi Barat

Travel | BuddyKu | Kamis, 26 Januari 2023 - 19:11
share

JAKARTA, iNews.id - Siapa yang tidak kenal dengan Suku Mandar. Ya, suku yang berada di Sulawesi Barat (Sulbar) ini merupakan salah satu suku yang dikenal akan keahliannya menaklukan lautan.

Dalam catatan Het Landschap Balanipa Suku Mandar dideskripsikan sebagai orang dengan hati tinggi, mudah tersinggung, sopan, mudah cemburu, memegang penuh tradisi, berkuasa, menghargai tamu, pemberani, dan sering memilih titik strategis dalam peperangan.

Dilansir dari Fisip Unair , menurut Tomes Pires, penulis asal Portugis, suku Mandar dikenal sebagai pelaut ulung. Sebab, tanah mereka tidak subur sehingga tidak memungkinkan bercocok tanam.

Salah satu ilmu pengetahuan tradisonal yang dimiliki Suku Mandar adalah ilmu melaut, di antaranya tentang kelautan ( paqissangsang aposasiang ), berlayar ( aqissangsang sumobal ), dan keperahuan ( paqissangsang paqlopiang ).

Sementara, dari catatan Memorie Leidjst Assistant Resident van Mandar (1937-1940) menyebutkan bahwa pelaut Mandar memiliki wilayah pelayaran yang luas, mulai Maluku hingga Papua Nugini. Ilmu pengetahuan mengenai kemaritiman diwariskan sejak zaman Austronesia.

Ternyata, kemampuan kemaritiman suku Mandar diwarisi oleh penduduk pada zaman Austronesia. Fakta tersebut terbukti dengan peninggalan berupa perahu sandeq, ikon khas suku Mandar sekaligus hasil warisan sejak zaman Austronesia yang digunakan untuk menangkap ikan ataupun muatan jarak jauh.

Perahu ini dapat mencapai kecepatan 15-20 knot atau sekitar 30-40 km per jam dengan kondisi angin yang baik. Perahu ini hanya diproduksi oleh pande lopi (tukang perahu) Mandar dan termasuk puncak evolusi pembuatan perahu Nusantara.

Pada abad ke-18, perdagangan laut sangat marak. Orang Mandar tidak hanya bekerja sebagai tukang perahu, pelayar dan buruh di pelabuhan.

Saat ini, mata pencaharian masyarakat suku mandar sudah beragam mulai dari perdagangan konvensional, pertanian, perikanan, jasa, politikus, PNS, karyawan perusahaan, dan sebagainya.

Suku ini memiliki tiga kepercayaan yakni animisme, agama Islam, dan campuran animisme dan agama Islam.

Paham animisme tidak dilarang sepanjang tidak bertentangan dengan syariat agama Islam, bahkan campuran kedua kepercayaan ini menghasilkan ritual-ritual dengan doa-doa dari Al Quran.

Topik Menarik