Sejarah dan Alasan Kenapa Magetan Disebut Kota Kaki Gunung
MAGETAN merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Selain terkenal akan kerajinan kulit seperti tas dan sepatu, Magetan juga dijuluki sebagai kota kaki gunung.
Menurut informasi yang dikutip dari laman Kemendikbud , asal usul Magetan bermula dari era Kerajaan Mataram Islam, yang diperkirakan berkembang sejak masa Kerajaan Kediri.
Hal tersebut diyakini dengan adanya penemuan peninggalan candi merupakan tempat ibadah umat Hindu. Ditemukan juga aksara jawa kuno yang khas dengan Kerajaan Kediri.
Merujuk pada buku \'Apa dan Siapa Magetan\', asal muasal Kabupaten Magetan tidak lepas dari peristiwa penting di Kerajaan Islam Mataram dan munculnya VOC.
Sekitar tahun 1646, Sultan Amangkurat I menggantikan Sultan Agung Hanyokrokusumo sebagai pemegang tahta di Mataram.
Saat itu ia menjalin hubungan dengan VOC sehingga mereka mulai memperluas pengaruhnya di wilayah Islam Mataram.
Pada tahun 1647, muncul pemberontakan oleh pangeran Madura, Trunojoyo. Dalam keadaan tersebut, tokoh keraton Mataram seperti Basah Gondo Kusumo dan Patih Nrang Kusumo dituduh berkonspirasi melawan kebijakan Sultan Amangkurat I.
Lalu Basah Gond Kusumo diasingkan ke Gedong Kuning Semarang. Sedangkan, Patih Nrang betapa di timur Gunung Lawu.
Selama pengasingan Basah Gondo Kusumo pergi ke timur Gunung Lawu, mendengar babat hutan yang dilakukan Ki Ageng Getas atas perintah Ki Ageng Mageti.
Untuk mendapatkan sebidang tanah, Basah Gondo Kusumo dan Basah Suryaningrat bertemu dengan Ki Ageng Mageti.
Dalam pembicaraan berlangsung, Ki Ageng Mageti akhirnya menyerahkan seluruh tanahnya sebagai bukti kesetiaannya kepada Kerajaan Islam Mataram.
(Foto: Instagram/@visit.magetan)
Setelah itu, Basah Gondo Kusumo didaulat menjadi penguasa tempat bergelar Yosonegoro. Maka untuk menghargai jasa Ki Ageng Mageti, daerah tersebut akhirnya diberi nama Magetan.
Namun terdapat versi lain yang mengatakan asal-usul penamaan Magetan berkaitan dengan kedatangan Sastrawan jawa bernama Dr. Theodoor Gautier Thomas Pigeaud, asal Belanda yang berkunjung ke Pulau Jawa.
Warung Makannya di Solo Laris Manis, Nunung Srimulat: Blak-Blakan Modal Dibantu Raffi Ahmad
Dalam buku \'Antara Lawu dan Wilis\' karya Christopher Reinhart (2021), diduga asal usul Magetan berkaitan dengan istilah Kamagetan.
Dalam hal ini, Pigeaud berpendapat bahwa Kamagetan atau Magetan nampaknya berkaitan dengan kata kuno pameget.
Jika dilihat dari bahasa Jawa kuno, Kamagetan sendiri memiliki arti yang cukup luas yaitu perumahan atau keraton.
Seiring perubahan zaman, membuat Magetan tak hanya dikenal sebagai daerah yang memiliki kebudayaan dan destinasi alamnya yang berlimpah. Namun, dikenal juga dengan julukan Kota Kaki Gunung yang berasal dari letak geografisnya berada di Kaki Gunung Lawu dengan ketinggian 3.265 mdpl.