Nayor, Delman Khas Cibadak Sukabumi Riwayatmu Kini, Tergerus Transportasi Modern
SUKABUMI, iNews.id - Perkembangan zaman membuat moda transportasi berkembang pesat. Hal ini tentu saja berdampak terhadap keberadaan transportasi tradisional, salah satunya nayor.
Alat transportasi khas Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, itu kini sudah jarang ditemui di jalanan utama wilayah tersebut. Bahkan keberadaanya sudah hampir punah, seiring keberadaan angkutan modern.
Nayor, angkutan tradisional khas Cibadak merupakan salah satu kendaraan yang masih bertahan sejak zaman Belanda. alat transportasi sejenis delman dengan kabin mirip oplet ini seakan tinggal kenangan, lantaran tersisih oleh angkutan modern yang saat ini semakin berkembang.
Keberadaan nayor semakin sedikit dan cukup sulit ditemukan, bahkan saat ini jumlahnya hanya 9 unit. Padahal di era kejayaannya, jumlah nayor yang beroperasi mencapai 500 unit. Hampir punahnya nayor ini disinyalir karena kurang peminat dan tidak tersedianya tempat untuk mangkal.
30 Rekomendasi Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2025, Beirisi Doa dan Harapan Kebaikan di Masa Depan
Salah seorang kusir nayor, Babay Koswara mengaku sangat sulit untuk mendapat penumpang. Sering kali dia tak dapat penumpang sehingga harus pulang ke rumah dengan tangan hampa.
Ya gimana kalau tidak ada penumpang tak ada penghasilan. Bahkan kuda ini pun hanya sebatas dikasih rumput. Kalau dapat uang baru dikasih pakan dedak, kata Babay, Senin (16/1/2023).
Sementara itu, pendiri lembaga Baldatun Center,Ade Dasep mengatakan, di masa kejayaannya, nayor dikenal tidak hanya di wilayah lokal, melainkan sampai internasional sebagai alat transportasi khas Cibadak. Sebagai pendiri lembaga pendidikan yang fokus di bidang pendidikan dan sosial, dia merasa ikut bertanggung jawab untuk tetap melestarikannya.
Seperti yang dilakukan ini berupa safari religi dengan menggunakan nayor. Setidaknya dengan kegiatan ini kembali mempopulerkan nayor agar kembali diminati masyarakat, ujar dia.
Sementara itu, para kusir nayor berharap pemerintah untuk menyediakan pangkalan, agar ikon Cibadak yang sudah ada sejak zaman dulu ini tetap bisa eksis dan populasinya tidak hilang tergerus zaman.