Intip Petilasan Sunan Giri di Wonogiri, Napak Tilas Sejarah sang Wali
PETILASAN Sunan Giri di Seneng, Kelurahan Giriwono, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah salah satu wisata religi yang kerap diziarahi wisatawan. Lokasinya berada di atas bukit aliran Sungai Bengawan Solo dan dikelilingi oleh hutan jati Alas Kethu.
Petilasan Sunan Giri sering didatangi pengunjung baik untuk mengenal lebih sejarah salah seorang Walisongo itu, maupun untuk ritual.
Pada Petilasan Gunung Sunan Giri terdapat batu besar dan juga jejak kaki yang diyakini milik pendiri Kerajaan Giri Kedaton itu. Batu besar di sini dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai lokasi Sunan Giri menyendiri atau bertapa untuk berzikir, mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Keberadaan petilasan ini tak jauh dari perilaku tirakat Sunan Giri semasa hidupnya. Saat itu ia diutus untuk mencari tiang penyangga pembangunan Masjid Demak.
Petilasan Sunan Giri sudah lebih rapi. Di mana batu yang dulunya sebagai petilasan tersebut, dengan dibuatkan sebuah ruangan. Terdapat tiang-tiang penyangga hingga pagar yang mengelilinginya.
Petilasan ini terdiri dari beberapa bagian, yakni bagian gapura pintu masuk dijaga arca Batara Kala, paseban, makam keluarga Mangkunegaran dan bangunan utama tempat batu gilang, di mana dulunya merupakan tempat shalat Sunan Giri.
Mengenal Sunan Giri
Sunan Giri mendirikan Kerajaan Giri Kedaton di Gresik, Jawa Timur sebagai pusat penyebaran Islam di Pulau Jawa. Bahkan pengaruhnya sampai ke Pulau Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
Lahir di Blambangan tahun 1442 Masehi dan dimakamkan di Desa Giri, Kebomas, Gresik. Sunan Giri memiliki beberapa nama panggilan, yaitu Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden \'Ainul Yaqin dan Joko Samudro.
