Kerajaan Islam Pertama di Jawa: Sejarah, Raja-raja, hingga Penyebab Keruntuhan

Kerajaan Islam Pertama di Jawa: Sejarah, Raja-raja, hingga Penyebab Keruntuhan

Travel | BuddyKu | Selasa, 3 Januari 2023 - 19:32
share

JAKARTA, iNews.id - Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa. Kerajaan ini berdiri pada awal abad ke-16 atau awal tahun 1.500 Masehi.


Selama berkuasa, Kerajaan Demak memiliki berkontribusi besar terhadap penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Padahal, masa kekuasaan kerajaan ini terbilang relatif singkat karena hanya sekitar setengah abad.


Adapun sejarah, raja-raja, kehidupan sosial, politik, dan ekonomi, peninggalan, hingga penyebab keruntuhan Kerajaan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa adalah sebagai berikut.


Kerajaan Islam pertama di Jawa


1.Sejarah Kerajaan Demak


Dahulu, Demak merupakan wilayah kadipaten atau kabupaten dari Kerajaan Majapahit. Namun usai kerajaan tersebut runtuh, Raden Patah yang merupakan anak dari Raja Majapahit dari istri seorang perempuan asal Cina yang beragama Islam berinisiatif mendirikan Kerajaan Demak.


Pada waktu itu, Raden Patah mendapatkan dukungan dari para bupati yang berkuasa di sekitar Demak. Setelah berhasil didirikan pada awal abad ke-16, Kerajaan Demak menjadi pusat penyebaran Islam oleh Wali Songo di Pulau Jawa.


Lalu setelah Raden Patah meninggal dunia, takhta kerajaan diberikan kepada putranya, Adipati Unus. Namun Kerajaan Demak mencapai puncak kejayaan pada masa kepemimpinan Sultan Trenggono.


Disebutkan bahwa Sultan Trenggono mampu memperluas wilayah kekuasannya hingga hingga ke Jawa bagian timur dan barat. Tak berhenti di situ, ia juga berhasil mengusir Bangsa Portugis dari Jakarta.


2.Raja-raja yang memimpin Kerajaan Demak


Sejak didirikan hingga runtuh, Kerajaan Demak telah berganti pemimpin selama lima kali. Adapun raja-raja yang pernah memimpin kerajaan tersebut adalah sebagai berikut.


Raden Patah, memimpin sejak 1500 sampai 1518 M.

Adipati Unus, memimpin sejak 1518 sampai 1521 M.

Sultan Trenggono, memimpin sejak 1521 sampai 1546 M.

Sunan Prawoto, memimpin sejak 1546 sampai 1549 M.

Arya Penangsang, memimpin sejak 1549 sampai 1554 M.


3.Kehidupan sosial Kerajaan Demak


Perlu diketahui bahwa Kerajaan Demak menganut aturan dan norma yang berlandaskan pada nilai-nilai dan ajaran Islam. Oleh sebab itu, terdapat perbedaan mencolok dalam kehidupan masyarakat setempat saat berada di bawah kepemimpinan Kerajaan Demak dan Majapahit.


Saat berada di bawah cakupan Kerajaan Demak, masyarakatnya tidak menerapkan sistem kasta. Seluruh lapisan masyarakat bisa melakukan berbagai aktivitas, termasuk ibadah secara bersamaan.


4.Kehidupan ekonomi Kerajaan Demak


Karena pusat pemerintahannya berada di pesisir utara Pulau Jawa, ekonomi Kerajaan Demak bergantung pada perdagangan laut. Kerajaan ini bahkan mampu menguasai pelabuhan di Jakarta, Cirebon, Semarang, Jepara, Tuban, Surabaya, hingga Madura pada masa kejayaannya.


5.Kehidupan politik Kerajaan Demak


Kerajaan Demak mengutus para adipati sebagai perpanjangan tangan raja di beberapa wilayah di Pulau Jawa. Kemudian, Kerajaan Demak sempat menarik mundur Bangsa Portugis dari Jawa agar bisa menguasai seluruh pesisir utara Jawa.


6.Keruntuhan Kerajaan Demak


Penyebab runtuhnya Kerajaan Demak cukup beragam. Menuju keruntuhan, pemerintah dianggap gagal karena terdapat banyak perbedaan mazhab antara masyarakat dan bangsawan yang membuat rakyat merasa tidak didengar aspirasinya.


Konflik semakin diperparah dengan adanya perebutan kekuasaan. Hal itu bermula ketika Adipati Unus tidak memiliki anak laki-laki, sedangkan Raden Patah mempunyai banyak anak lelaki dari istri yang berbeda-beda.


Perebutan takhta semakin menjadi-jadi ketika keturunan Raden Patah saling membunuh. Arya Penangsang tercatat pernah menghabisi nyawa Sunan Prawoto sekeluarga untuk membalaskan dendam sang ayah.


Sebagaimana yang telah diketahui, Arya Penangsang merupakan putra dari Sekar Seda Lepen. Sementara itu, Sekar Seda Lepen sempat dibunuh oleh Sunan Prawoto karena dianggap menentang kekuasaannya di Kerajaan Demak.


7.Peninggalan bersejarah Kerajaan Demak


Kerajaan Demak memiliki beberapa peninggalan bersejarah yang ditemukan pada masa sekarang. Beberapa peninggalan tersebut adalah Masjid Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga.

Topik Menarik