Mengulik Sejarah Lato-Lato, Mainan Jadul yang Kembali Viral
IDXChannel Banyak orang tidak mengetahui sejarah lato-lato yang saat ini kembali viral dan banyak dimainkan. Padahal, permainan lato-lato sudah ada sejak zaman dulu.
Demam lato-lato atau mainan yang kerap mengeluarkan bunyi nok nok ini tengah melanda anak-anak di Tanah Air. Mainan jadul ini sebenarnya sudah ada dan sempat populer di era 1990-an. Melejitnya popularitas lato-lato pun turut membuat orang nomor satu di republik ini, Presiden Jokowi ikut memainkan permainan viral ini.
Lantas, bagaimana sejarah lato-lato? Sejak kapan permainan ini ada? IDXChannel mengulas informasinya sebagai berikut
Sejarah Lato-Lato
Menurut sejarah, lato-lato atau nok-nok sudah ada dan dimainkan masyarakat sejak 1960 di era kepemimpinan Presiden Soekarno. Sejak awal kemunculannya, permainan ini pun langsung populer pada masanya.
Pada era 1960-1970, mainan lato-lato ini terbuat dari bahan kaca. Tak jarang, mainan ini pun menimbulkan cedera mata ketika dimainkan, Sejumlah anak anak di Amerika Serikat (AS) juga dilaporkan mengalami cedera tersebut.
Hal tersebut latas membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pun melarang permainan lato-lato ini. Keputusan tersebut lantas didukung oleh sejumlah organisasi dan komunitas agar mencegah terjadinya kebutaan karena permainan lato-lato.
Selanjutnya, lato-lato dibuat dengan bahan plastik agar lebih aman. Namun sayang, walaupun sudah terbuat dari plastik, lato-lato juga tetap membahayakan karena masih bisa pecah. Meski begitu, bahaya yang ditimbulkan lato-lato plastik tidak separah ketika lato-lato terbuat dari bahan kaca seperti di awal mula kemunculannya.
Permainan ini pun kembali populer terutama di Indonesia pada tahun 1990-an. Mainan lato-lato ini berupa pendulum yang memiliki dua buah bola pemberat yang berukuran sama.
Kedua bola tersebut terikat pada seutas tali dengan cincin di bagian atasnya yang digunakan untuk mengaitkan jari agar bisa menggerakan bola supaya dapat beradu dan mengeluarkan suara nok nok yang keras.
Viral Aksi Suporter Jepang Bersih-Bersih Stadion GBK, Netizen: Respect kalau Perlu Dinaturalisasi
Adapun saat ini, lato-lato kembali diperjualbelikan dan dimainkan. Permainan ini kembali populer sejak awal Desember 2022. Banyak masyarakat yang mencari permainan ini sehingga membuat permintaan lato-lato meningkat drastis.
Popularitas lato-lato saat ini juga tak terlepas dari peran media sosial. Seiring dengan masifnya penggunaan media sosial, banyak orang kerap mengunggah aktivitasnya di media sosial mereka. Informasi mengenai permainan lato-lato pun kerap dibagikan di media sosial ini hingga permainan ini menjadi viral.
Motif dan ukuran lato-lato pun mengalami berbagai modifikasi dalam berbagai ukuran, warna, dan gambar. Jika dulu lato-lato hanya berupa bandulan lato polos, kini lato-lato lebih bervariasi dengan berbagai gambar karakter dan ekspresi wajah yang sengaja ditempel sebagai hiasannya. Variasi ukuran dan gambar lato-lato yang kian beragam ini pun membuat permainan ini semakin banyak diincar.