Sejarah Unik Kue Putu yang Jarang Diketahui
JEMBER,iNews.id - Kue Putu merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang sudah jarang terlihat. Biasanya para pedagang menjajakan kue ini menggunakan sepeda dengan membawa kotak kayu yang berisi bahan-bahan kue putu. Saat kue putu dijajakan, akan terdengar bunyi uap dari alat masak sehingga dari sinilah ciri khas penjual kue putu.
Biasanya kue putu dijual pada sore hingga malam hari. Selain itu biasanya pedagang kue putu menaruh lilin atau lampu sebagai penerangan ( sebab kue ini dijajakan saat sore hingga malam hari.
Kue putu awalnya berasal dari China. Kue ini sudah ada sejak 1200 tahun yang lalu saat Dinasti Ming. Sebelum terkenal sebagai kue putu, kue ini bernama XianRoe Xiao Long, yang memiliki arti kue yang terbuat dari tepung beras dengan isian kacang hijau yang lembut. Setelah itu kue dimasak dalam cetakan bambu hingga matang.
Dulu penulisan kue putu adalah Puthu. Saat itu pada kerajaan Mataram ada seorang pemuka agama yang bernama Ki Bayi Panurtan yang meminta kepada santrinya untuk menyiapkan makanan pagi serta meminta untuk ditambahkan makanan pendamping berupa serabi dan puthu.
Dulu puthu sering disajikan saat pagi hari, namun dengan seiringnya waktu, penggunaan kacang hijau mulai diganti dengan gula jawa. Kue putu awalnya dipercaya berasal dari daerah Jawa Timur. Tetapi di daerah Jakarta juga ada beberapa orang yang menjual kue tradisional ini. Kemungkinan mereka adalah penduduk Jawa Timur yang pergi merantau ke kota-kota besar dan menjadikan menjual kue putu sebagai mata pencahariannya.
Kue putu merupakan singkatan dari Pencari Uang Tenaga Uap, yang kemudian inisial huruf dijadikan satu sehingga membentuk kata PUTU. Hal ini juga berdasarkan cara pembuatan kue putu sendiri. Kue ini berasal dari adonan tepung beras berwarna hijau yang kemudian dimasukkan ke dalam bambu kecil dan juga tak lupa memasukkan gula merah di bagian tengah adonan. Setelah dimasukkan ke dalam bambu, kue putu dikukus di atas uap panas sehingga menimbulkan suara yang nyaring dan khas.