Siapa yang Lebih Dulu Mendiami Jawa, Sunda atau Jawa? Ini Jawabannya

Siapa yang Lebih Dulu Mendiami Jawa, Sunda atau Jawa? Ini Jawabannya

Travel | BuddyKu | Minggu, 25 Desember 2022 - 19:12
share

BANDUNG, iNews.id - Siapa yang lebih dulu mendiami Jawa, Sunda atau Jawa? Persoalan itu masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan hingga saat ini. Tak mudah mengurai asal-usul yang mungkin telah terjadi jutaan tahun lalu atau sejak masa purba.

Untuk memungkinkan mengetahui siapa penduduk pertama di Pulau Jawa, perkembangan manusia purba di Indonesia bisa menjadi rujukan. Tapi apapun itu teorinya kita sepakat bahwa Sunda dan Jawa bagian dari rumpun Autronesia. Tapi mana yang lebih awal ada di pulau Jawa, Sunda atau Jawa?

Berikut ulasannya mengenai siapa yang lebih dulu mendiami Jawa, Sunda Atau Jawa yang dikutip iNews.id dari berbagai sumber:

1. Jejak Manusia Purba di Pulau Jawa

Penemuan Manusia Bumiayu, berupa beberapa potong fosil tulang paha, rahang, serta akar gigi manusia purba (Homo Erectus). Fosil terseut diperkirakan berumur 1,8 juta tahun atau 300.000 tahun lebih tua dibanding homo erectus dari Sangiran, Sragen, yang juga berada di wilayah Jawa Tengah.

Fosil Homo Erectus Sangiran 17 dan Homo Erectus Skull IX, merupakan contoh fosil yang ditemukan di Pulau Jawa. Fosil itu ditemukan, tepatnya di Desa Pucung dan Desa Tanjung, Sangiran.

Kerangka atau tulang belulang manusia purba lainnya terus ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, di antaranya penemuan fosil manusia purba oleh Eugene Dubois di Desa Trinil, Jawa Timur. Selain juha penemuan fosil manusia purba oleh B.D. van Rietschoten di Gunung Lawa, Desa Wajak pada tahun 1888 .

B.D. van Rietschoten menemukan sebuah tengkorak yang dinamakan Wajak-1 berumur Holosen 10.000 taun yang lalu. Setelah penemuan tersebut fosil Wajak-I yang dinamai Homo (sapiens) Wajakensis, penemuan lainnya yang dilakukan oleh Dubois di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo di Desa Trinil pada tahun 1883.

Fosil tersebut ditemukan di lapisan tanah yang disebut dengan Kabuh Formation berumur Plestosen, yang dinamai Pithecanthropus Erectus.

Setelah penemukan itu, Dubois mendapatkan penemuan lainnya dari desa Sangiran, Kedungbrubus, Perning Mojokerto, area Ngandong, pada tahun 1930-1940. Lalu pada 1950-1970, ditemukan banyak penemuan di daerah Sangiran, Sambungmacan, dan Ngawi.

2. Migrasi

Siapa yang lebih dulu mendiami Jawa, Sunda Atau Jawa, juga dilihat dari kisah Suku Jawa bahwa nenek moyang mereka mulai berdatangan pada 450 sebelum masehi hingga 78 masehi. Konon, mereka yang mendarat pertama kali di daerah Banten tak mampu bertahan lama mendiami daratan Pulau Jawa.

Bukan hanya karena ganasnya gangguan dari makhluk-makhluk berbentuk aneh, namun juga binatang-binatang buas.

Sekitar 500 tahun berikutnya, penguasa Kerajaan Kling yang bernama Brahmani Wati berhasil menaklukkan Pulau Jawa. Kapal-kapal penuh dengan penduduk desa dibawa ikut serta. Mereka dan keturunannya inilah, yang menjadi cikal bakal Kerajaan Padjajaran di Jawa Barat.


3 Kerajaan Tertua

Suku Sunda telah melahirkan peradaban besar di Nusantara. Keberadaan Kerajaan Salakanagara pada abad ke-2 hingga akhir abad ke-3 Masehi menjadi salah satu bukti Suku Sunda memiliki pengaruh besar di Nusantara. Salaka berarti perak dan nagara memiliki arti kerajaan.

Kerajaan Salakanagara diyakini sebagai leluhur Suku Sunda, karena wilayah peradaban keduanya sama persis. Kerajaan Salakanagara, bermula ketika seorang pedagang dari India bernama Dewawarman 1 yang menikah dengan putri penguasa Sunda Aki Tirem, akhirnya dia menetap di pulau Jawa, dan diteruskan pada keturunannya.

Tahun 358 M baru muncul Kerajaan Tarumanegara yang didirikan oleh Jayasingawarman pada 358 M dengan nobat Jayasingawarman Gurudarmapurusa.


Penerusnya adalah Purnawarman yang memindahkan pusat pemerintahan dari Jayasingapura (mungkin Jasinga) ke tepi kali Gomati (bekasi) yang diberi nama Sundapura (kota Sunda), bergelar Harimau Tarumanagara (Wyagraha ning tarumanagara), dan disebut pula Sang Purandara Saktipurusa (manusia sakti penghancur benteng) dan juga Panji Segala Raja. Sedangkan nama nobatnya adalah Sri Maharaja Purnawarman Sang Iswara Digwijaya Bhimaparakrama Suryamahapurusa Jagatpati. Raja terakhir Sang Linggawarman sebagai raja ke-12

Kemudian Tarumanagara diubah namanya menjadi Kerajaan Sunda oleh Tarusbawa, penerus Linggawarman. Akibatnya belahan timur Tarumanagara dengan batas Sungai Citarum memerdekakan diri menjadi Kerajaan Galuh. Kerajaan Sunda berlangsung hingga tahun 1482 M, dengan 34 raja.

Prabu Maharaja Linggabuana dinobatkan menjadi raja di Kerajaan Sunda pada 22 februari 1350 M. Dia gugur bersama putrinya, Citraresmi, dalam tragedi Palagan Bubat akibat ulah Mahapatih Gajahmada. Peristiwa itu terjadi pada 4 September 1357 M.


Mahaprabu Niskala Wastu Kancana menggantikan posisi Linggabuana pada usia 9 tahun. Dia membuat Prasasti Kawali di Sanghiyang Linggahiyang atau Astana Gede Kawali. Dia juga yang membuat filsafat hidup Tanjeur na Juritan, Jaya di Buana (unggul dalam perang, lama hidup di dunia).

Wastukancana memerintah selama 103 tahun 6 bulan dan 15 hari dalam keadaan damai. Sri Baduga Maharaja adalah putra Prabu Dewa Niskala, cucu dari Prabu Wastukancana. Dia adalah pemersatu kerajaan Sunda, ketika Galuh kembali terpisah. Kerajaan ini lebih dikenal dengan sebutan Pajajaran. Dialah raja pertama yang mengadakan perjanjian dengan bangsa Eropa, yaitu Portugis. Dia berkuasa dari tahun 1482-1521 M.

Demikian ulasan mengenai siapa yang lebih dulu mendiami Jawa, Sunda atau Jawa? Jawabannya kembali kepada Anda, mana yang akan menjadi patokan apakah berdasarkan penmuan fosil manusia purba atau kerajaan tertua di Nusantara.

Topik Menarik