Masjid Al-Jabbar Bandung Diresmikan 30 Desember, Dilengkapi Museum 4 Nabi dan Karpet asal Turki

Masjid Al-Jabbar Bandung Diresmikan 30 Desember, Dilengkapi Museum 4 Nabi dan Karpet asal Turki

Travel | BuddyKu | Rabu, 21 Desember 2022 - 10:31
share

BANDUNG, iNews.id - Proyek prestisius Masjid Al-Jabbar yang berdiri di atas danau buatan, hampir selesai. Masjid yang dilengkapi museum 4 nabi dan dilapisi karpet asal Turki itu, bakal diresmikan 30 Desember 2022.

Selain menjadi khazanah religi dan wisata halal, masjid megah yang dirancang langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu diharapkan menjadi ikon internasional.

Sekretaris Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jabar, Edi Komarudin mengapresiasi desain dan konsep Masjid Al-Jabbar yang dilahirkan oleh Ridwan Kamil.

Ini masjid yang luar biasa. Mudah-mudahan Al-Jabbar jadi icon tidak hanya nasional, tapi internasional, kata Edi dalam diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) Edisi 3 PWI Jabar Pokja Gedung Sate bertajuk Mahakarya Masjid Al Jabbar Khazanah Religi dan Wisata Halal di Hotel Savoy Homan, Kota Bandung, Selasa (20/12/2022).

Menurut Edi, masjid pada dasarnya dibangun harus memberikan rasa nyaman kepada jemaahnya. Apalagi, Masjid Al-Jabbar bakal memiliki museum 4 nabi, yaitu, Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Yunus, dan Nabi Nuh. Apa pun masalahnya, solusinya kembali ke masjid, ujar Edi.

Edi menjelaskan, fungsi masjid tidak hanya sekedar untuk ibadah. Lebih dari itu, masjid juga kini menjadi tempat untuk memobilisasi kekuatan umat. Bahkan, dahulu kala, masjid juga bisa difungsikan sebagai barak tentara.

Oleh karenanya, disamping ibadah, nantinya harus ada fungsi dakwah dan fungsi pendidikan. Masjid Al Jabbar harus jadi percontohan, katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas (Sekdis) Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar, Iwan Suwanagiri mengatakan, Masjid Al-Jabbar yang hampir 100 persen rampung ini memiliki luas sekitar 25 hektare.

Menurut Iwan, proyek masjid prestisius yang menelan biaya Rp1 triliun lebih ini dibagi dalam empat tahap. Tahap I dari 2017-2018, tahap II 2019, tahap III pada 2020, dan sisanya dilakukan pada tahap IV.

Total kapasitas Masjid Al-Jabbar ini bisa menampung 33.000 orang. Itu sudah dari semua fasilitas yang tersedia nantinya, kata Iwan.

Iwan menjelaskan, fasilitas yang tersedia di Masjid Al-Jabbar di antaranya plaza, selasar, ruang salat mezaninen, dan ruang salat utama. Bahkan, ada beberapa fasilitas di masjid ini yang dapat digunakan oleh masyarakat umum.

Paling mencuri perhatian adalah adanya museum nabi. Kemudian masyarakat juga dapat menikmati taman yang bisa jadikan lokasi wisata religi, tutur Iwan.

Material dan desain Masjid Al Jabbar, belum ada yang seperti ini baik eksterior maupun interior. Karpet saja dari Turki, sambung dia.

Terkait karpet yang dipesan dari Turki lantaran di dalam negeri tidak ada yang sanggup memenuhi permintaan spesifikasi karpet untuk Masjid Al-Jabbar seperti ketinggian bulu, harus 100 persen wol, dan kerapatannya juga mesti diperhatikan.

Terpaksa harus impor dari Turki. Harusnya awal Desember 2022 sudah dikirim, ini udah di Indonesia (karpetnya) ungkap Iwan.

Selain itu, Iwan mengklaim, fasad dari Masjid Al-Jabbar belum ada yang menyerepuai alias yang pertama. Pasalnya, fasad masjid ini berupa kaca yang disusun seperti sisik ikan. Jumlah kaca yang dibutuhkan saja mencapai 6.136 lembar.

Biasanya masjid ada tiang penyangga, ini masjid didesain 99x99 meter tanpa tiang. Soal Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), kita laporan setahun dua kali, tandasnya.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Jabar, Oleh Soleh mendukung penuh pembangunan Masjid Al-Jabbar. Pasalnya, kata Oleh, pembangunan karakter dan pembangunan batiniah jauh lebih penting ketimbang pembangunan yang lain. Anggota dewan tidak ada yang menolak (pembangunan Masjid Al-Jabbar) tegas Oleh.

Oleh pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung dalam pembangunan Masjid Al-Jabbar. Dia menegaskan, masjid ini merupakan mahakarya Jabar karena berdiri atas hasil buah pikiran dan kerja keras alias urug rempug bersama.

Terima kasih telah menyelesaikan kurang lehih 6 tahun dan laporannya hampir selesai semua, ujar Politisi PKB tersebut.

Namun, Oleh mengingatkan, segi keamanan Masjid Al-Jabbar perlu diperhatikan. Dia mencontohkan kedalaman danau buatan yang harus diperhatikan.

Kedalaman kolam mohon jangan terlalu dalam, agak khawatir untuk keamanan anak kecil, harus diperhatikan. Saya mohon dengan sangat jangan disepelekan soal keamanan ini, tegasnya lagi.

Selain itu, Oleh juga mengusulkan agar Masjid Al-Jabbar menghadirkan museum yang mengisahkan tentang masuknya Islam ke Jabar meski saat ini sudah terdapat museum empat nabi.

Museum itu baiknya diberikan tentang sejarah masuknya Islam di Jabar. Jadi itu bisa sebagai opsi, tutur Oleh.

Oleh pun berharap, hadirnya Masjid Al-Jabbar bukan hanya menjadi kebanggan masyarakat Jabar, tetapi juga internasional. Terlebih, di masjid ini terdapat sarana edukasi warga muslim untuk mempelajari khazanah Islam baik dunia maupun Jabar.

Pengunjung akan mendapat oleh-oleh sejarah, gambaran Islam masuk Jawa Barat, katanya.