Kerangka Manusia Berusia 6.000 Tahun Tergeletak di Gua Pacitan, Begini Wujudnya
JAKARTA, iNews.id - Song Keplek menjadi salah satu gua di Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan yang menarik perhatian para arkeolog. Pasalnya, pada gua tersebut ditemukan sejumlah alat hingga kerangka manusia prasejarah dari ribuan tahun yang lalu.
Mengutip buku Jejak Langkah Setelah Sangiran karya Harry Widianto (2010), Senin (19/12/2022), ditemukan adanya alat hingga kerangka manusia prasejarah dalam gua tersebut. Berdasarkan penelitian, Song Keplek merupakan sebuah gua yang dihuni oleh ras Australomelanesid pada kurun waktu 4.500 hingga 8.000 tahun yang lalu.
Dalam gua itu, para arkeolog berhasil menemukan alat prasejarah seperti serpih batu, alat tulang, serta alat cangkang kerang. Sebanyak lima rangka manusia yang dinamakan Keplek 1-5 pun ditemukan dalam gua itu.
Salah satu rangka manusia yang paling lengkap, Keplek 4, diduga merupakan ras Australomelanesid. Rangka itu ditemukan pada lapisan lempung pasiran berwarna cokelat tua.
Hasil pertanggalan arkeolog menunjukkan rangka Keplek 4 diperkirakan berusia 5.900 tahun lebih. Data ini menunjukkan, mereka mendiami gua tersebut sekitar 6.000 tahun lalu, kemudian berkembang biak serta membentuk keluarga, dan mengeksploitasi pegunungan karst pada paro-pertama Kala Holosen.
Berdasarkan temuan rangkanya, teknik penguburan Keplek 4 merujuk pada sistem penguburan terlipat miring ke kanan. Anggota tubuh bagian kanan berada di atas, telapak tangan kiri diletakkan di dagu kiri, serta lutut terangkat ke atas.
Diteliti dari karakteristik ukuran tulang telinga hingga bentuk kelopak mata, Keplek 4 berjenis kelamin perempuan. Temuan itu diperkuat oleh bentuk tulang panggul yang melebar.
Secara usia, Keplek 4 diduga telah berumur 50 tahun lebih. Fakta itu ditandai keausan gigi geraham yang telah mencapai dentin.
Maka, para arkeolog menyimpulkan Keplek 4 merupakan seorang nenek yang menghuni kawasan tersebut sekira 6.000 tahun lalu.