Sejarah Bali Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia, Sudah Dilirik Belanda sejak Awal Abad ke-19

Sejarah Bali Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia, Sudah Dilirik Belanda sejak Awal Abad ke-19

Travel | BuddyKu | Jum'at, 16 Desember 2022 - 12:01
share

JAKARTA, iNewsSemarang.id Pulau Bali adalah destinasi wisata Indonesia yang sudah mendunia. Bali sudah sejak 1900-an menjadi tujuan wisata domestik maupun mancanegara. Saat ini, Pemerintah Indonesia menjadikan Bali sebagai andalan promosi pariwisata untuk mendatangkan devisa.

Sejarah Bali menjadi destinasi wisata ini sudah sejak awal abad ke-19. Saat itu Pemerintah Kolonia Belanda getol mempromosikan Pulau Bali ke Eropa sebagai tujuan wisata. Belanda pun mengubah kapal dagang yang singgah di Buleleng, menjadi kapal wisata.

Namanya Bali Express. Kapal dagang Belanda itu semula berlayar ke Singapura, Batavia, Semarang, Surabaya, dan singgah ke Pelabuhan Buleleng. Perubahan fungsi dan nama kapal itu dilakukan atas permintaan warga Eropa yang ingin datang ke Bali.

Dalam catatan majalah Tourism in Nedherlands East Indies, Bali Express berlayar hingga 18 kali dalam setahun. Pada 1924, pemerintah kolonial Belanda bahkan mendirikan sebuah perwakilan untuk mengurusi pariwisata di Bali bernama Official Tourist Bureau.

Sejumlah orang asing yang datang ke Bali kala itu, mendokumentasikan perjalanan mereka dalam buku. Di antaranya Miguel Covarrubias dengan bukunya The Island of Bali (1930) dan Dr Gregor Krause, yang ditugaskan oleh pemerintah kolonial Belanda untuk mendokumentasikan Pulau Bali melalui foto dan buku.

Sejumlah seniman lukis yang memilih menetap di Bali, seperti Walter Spies, salah satu pencipta Tari Kecak bersama Wayan Limbak, ikut mengenalkan Bali ke mancanegara.

Pelukis Antonio Blanco, hingga Le Mayeur ikut mempopulerkan pulau Bali yang kala itu dikenal dengan nama The Island of Gods.

Muriel Stuart Walker, perempuan Amerika Serikat yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ktut Tantri datang ke Bali pada 1932. Dia menulis buku Revolt in Paradise, dan kemudian terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan dikenal dekat dengan Presiden Soekarno

Pada 1930, pemerintah kolonial Belanda mendirikan hotel pertama di Bali di Kota Denpasar. Pada 1935, jalur masuk ke Pulau Bali bukan hanya dari laut, tapi juga melalui udara dengan dibukanya Bandara Udara Tuban pada 1935. Bandara ini kelak menjadi Bandara Ngurah Rai.

Kegiatan pariwisata di Bali sempat terhenti saat Perang Dunia II dan Perang Kemerdekaan Indonesia. Namun, setelah Indonesia merdeka, pariwisata Bali kembali bergeliat.

Bukan hanya wisatawan domestik, tapi juga mancanegara. Bahkan, Presiden Soekarno menjadikan Bali sebagai tempat menerima pemimpin negara lain di Istana Tampaksiring. Soekarno pun memprakarsai pembangunan Hotel Bali Beach di Pantai Sanur pada 1963 dan diresmikan pada 1966.

Jumlah Kunjungan Wisatawan

Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat wisatawan mancanegara yang datang ke Bali pada 2019 mencapai 6,27 juta per tahun.

Namun, pandemi Covid-19 pada awal 2020 meruntuhkan pariwisata Bali. Kunjungan wisatawan mancanegara anjlok drastis. Pelaku pariwisata banyak yang gulung tikar.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali pada Januari hingga Agustus 2022 sebanyak 894.667. Diperkirakan pariwisata Bali baru akan pulih pada 2023. (mg arif)

Topik Menarik