Pasutri Asli Jepang Sukses Bikin Resto Indonesia di Kyoto, Konsepnya Unik ala Warung
Berencana liburan akhir tahun ke Jepang ? Prefektur Kyoto, wajib masuk dalam itinerary . Di sini, kalian bisa merasakan vibes Jepang masa lampau, mengagumi kemegahan kuil-kuil Buddha dan Shinto, menyusuri toko-toko legendaris, sampai menikmati pertunjukan para Geiko alias Geisha di distrik Gion.
Kalau tiba-tiba kangen masakan Indonesia, ada beberapa restoran di Kyoto yang menyajikan kuliner Nusantara. Salah satunya Bali Bali Indonesia. Restoran yang mulai beroperasi Maret 2005 ini, dikelola Daigo Okanishi dan istrinya, Sachiyo Morimoto. Lokasinya tepat di jantung distrik Gion.
Restoran Berkonsep Warung
Restoran Indonesia di Jepang, umumnya bergaya Bali resort atau Royal Court Cuisine Style. Namun, Daigo Okanishi memilih konsep warung. Lengkap dengan kaleng-kaleng kerupuk jadul, minuman sachet yang digantung, serta display produk makanan minuman Indonesia.
Baca Juga:Lezatnya Menu Mewah di Festive at Park, Cocok untuk Rayakan Liburan Akhir Tahun bersama Keluarga
Kami ingin restoran ini mengekspresikan pesona Indonesia dari sudut pandang orang Jepang. Jadi kami membuat susunan menu dan interior restoran dengan gaya warung, tetapi tidak menarik banyak minat dari orang Jepang yang mencintai Indonesia. Ujar Okanishi kepada Z Creator , Elisa Oktaviana.
Siapa sangka, konsep warung ini justru mendapat respon baik dari wisatawan Indonesia maupun WNI yang tinggal di Jepang.
Belajar Kuliner Nusantara dari YouTube
Daigo Okanishi dan Sachiyo Morimoto hanya berdua mengelola restoran. Mereka mencari resep kuliner Indonesia dari channel Youtube. Lalu meminta pelanggan untuk mencicipi dan menilai rasa masakan mereka.
Dengan cara ini, restoran berusaha menyajikan makanan Indonesia dengan cita rasa se-otentik mungkin.
Viral Aksi Suporter Jepang Bersih-Bersih Stadion GBK, Netizen: Respect kalau Perlu Dinaturalisasi
Pasangan yang telah menikah selama 25 tahun ini, membuat sendiri bumbu-bumbu masakan, alias engga pakai bumbu instan. Okanishi mengaku, semula sulit mendapatkan rempah-rempah segar di Jepang. Lima tahun terakhir, seiring bertambahnya jumlah orang Indonesia yang tinggal di Jepang, rempah-rempah lebih mudah diperoleh.
Okanishi juga menanam tiga jenis cabai dan pisang di kebun sayur miliknya. Hasil kebun bisa digunakan segar, selebihnya dibekukan untuk stok musim dingin. Karena Jepang termasuk negara 4 musim, beberapa bahan makanan hanya tersedia di musim tertentu.
Ayam Penyet Jadi Best Seller
Restoran Bali Bali Indonesia menyuguhkan puluhan menu. Di antaranya, ayam penyet yang jadi best seller , nasi lengko, nasi goreng, mie goreng, gado-gado, ayam geprek, dendeng balado, sate padang, sate ayam, ayam betutu dan tongseng.
Ada juga cemilan khas Indonesia, seperti pisang goreng, pisang bakar, pisang molen dan aneka jajanan pasar. Sementara, untuk minumannya antara lain teh botol, soda gembira, jus alpukat dan ragam minuman sachet .
Meriahkan Libur Natal dan Tahun Baru dengan Mewah di Festive at Park by Park Hyatt Jakarta
Kisaran harga di restoran ini mulai dari 250 Yen (sekitar Rp28 ribu) sampai 980 Yen (sekitar Rp111 ribu). Restoran juga kerap menerima pesanan untuk acara-acara khusus.
Restoran Ramah Muslim
Di Jepang, makanan Halal masih diperlakukan khusus, sehingga lebih sulit diperoleh dan lebih mahal dibandingkan bahan makanan non Halal. Daigo Okanishi memastikan, semua makanan di restorannya Halal, karena mayoritas pelanggannya muslim asal Indonesia dan Malaysia.
Untuk mempermudah pengunjung muslim menunaikan salat, restoran menyediakan musala kecil. Setiap tahun, selama bulan Ramadan, restoran juga menyajikan menu ala Warteg. Seperti terong balado, tempe bacem, tempe mendoan, tahu kecap cabe ijo, ayam goreng serundeng, lele goreng dan masih banyak lagi.
Restoran Muncul di Film La Tahzan
Tahun 2013, La Tahzan, Film Indonesia bergenre drama romantis ini mengambil setting di beberapa kota di Jepang, termasuk Kyoto. Restoran Bali Bali Indonesia muncul sekitar 5 detik, dalam salah satu adegan. Enggak hanya itu, kru dan para pemain film seperti Joe Taslim, Atiqah Hasiholan dan Ario Bayu juga sempat memanjakan lidah dan perut di restoran ini.
Bukti Cinta Pada Indonesia
Daigo Okanishi pertama kali belajar bahasa Indonesia dari mahasiswa Indonesia di Jepang. Ia juga mengaku suka menonton film-film horror, untuk memperlancar kemampuan bahasa Indonesianya.
Bentuk cintanya pada Indonesia, enggak hanya sebatas belajar bahasa dan mengunjungi berbagai daerah, seperti Bali, Sumatera Utara dan Jawa Tengah.
Selama 17 tahun mengelola restoran, Daigo Okanishi dan istrinya konsisten memperkenalkan kuliner Indonesia, yang belum sepopuler masakan Thailand dan Vietnam.
Kini, orang Jepang dan orang asing yang berkunjung ke restoran mereka bisa menikmati cita rasa khas Indonesia lainnya, yang bukan cuma rendang, nasi goreng dan mie goreng.
Selvi Ananda Blak-blakan Ungkap Gibran Punya Koleksi Kaos Bergambar Inul hingga Nassar
Jualan di Pinggir Jalan, Omzet Nasi Boranan Enggak Kalah dengan Restoran
Chefchaouen: Kota Biru yang Instagenik di Maroko, Bikin Mata Fresh!
Gak Nyangka! Ada Toko \'Tahilalats\' di Braga, Berasa Masuk ke Dunia Komik
Pasar Roma, Wisata Thrifting Malam Hari di Pasar "Maling" Malang
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik!Lets join Z Creators dengan klik di sini .