Tradisi Sinoman, Kearifan Lokal Budaya Jawa yang Dijumpai saat Hajatan
JAKARTA, iNews.id - Tradisi sinoman pasti tidak asing bagi Anda warga Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tradisi ini sampai sekarang masih kental ditemukan saat gelaran hajatan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sioman merupakan sekelompok pemuda yang membantu orang yang sedang mempunyai hajat sebagai pelayan tamu (terutama di pedesaan). Hajatan di sini tidak hanya acara perkawinan, namun bisa acara khitanan hingga syukuran.
Dilansir dari portal resmi Pemerintah Desa Sidogen, Prembun, Kebumen, dijelaskan yang melakukan sinoman laki-laki biasanya memiliki tugasmembangun tenda, menyajikan makanan, menata meja dan kursi.
Sementara para sinoman perempuan lebih fokus di bagian memasak bahan makanan. Mereka bertugas bak pramusaji. Dalam prakteknya sinoman ini dilakukan secara sukarela.
Namun, kini ada istilah kepanitianan dalam sebuah acara hajatan agar lebih terkoodinir. Tradisi sinoman ini rupanya bertujuan mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan masyarakat melalui interaksi saat bergotong-royong selain membantu meringankan beban dari pemilik acara.Karena prinsipnya sukarela, maka jangan ada niatan untuk meminta imbalan materiel.
Dalam video yang dikutip dari akun Instagram Bintang Timur Sompok yang merupakan organisasi karang taruna di Desa Sompk, Sriharjo, Imigiri, Bantul diperlihatkan cara laden saat menyajikan makanan minuman. Mereka tampak menjalan jongkong.
Nah itu pembahasan tentang tradisi sinoman. Di tempat kalian ada tradisi semacam itu tidak?.