5 Jenis Batik Khas Solo dan Makna di Baliknya
KOTA Solo termasuk salah satu kota produksi batik terbesar di Indonesia. Bahkan Solo memiliki pasar sentral penjualan batik yaitu pasar Klewer.
Motif kain batik Solo pun memiliki ciri khas tersendiri dan mendapatkan tempat di hati pecinta batik Nusantara.
Motif batik Solo juga termasuk salah satu motif batik yang disukai banyak orang. Tak heran banyak orang belanja batik di Solo.
Motif batik Solo umumnya memiliki ciri-ciri pola tradisional dalam batik capnya maupun batik tulisnya. Selain itu, motifnya memiliki warna dominan coklat, juga kekuningan dan terkenal dengan ukuran motifnya yang kecil dan geometris.
Berikut Okezone rangkum ragam motif batik Solo yang populer beserta makna di dalamnya yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Motif parang
Motif parang bentuknya berupa garis-garis yang menurun secara diagonal dan susunan motif S yang saling menjalin merupakan lambang kesinambungan. Motif ini memiliki makna yang sangat dalam yakni, melambangkan sikap tangguh, penuh semangat, dan penuh perjuangan.
2. Motif semen rante
Motif semen rante melambangkan cinta. Biasanya dikenakan oleh perempuan saat sedang melaksanakan prosesi lamaran. Filosofi yang terkandung adalah bahwa hati mempelai perempuan akan selamanya terikat dengan laki-laki yang menikahinnya. Motif ini melambangkan cinta yang selalu bersemi sepanjang masa.
3. Motif sidomukti
Sidomukti artinya sido yaitu jadi dan mukti artinya sejahtera. Jadi batik ini melambangkan kesejahteraan dan sangat cocok dipakai saat acara perkawinan agar kedua mempelai hidupnya sejahtera selamanya.
4. Motif truntun
Truntun artinya turun-temurun. Maka motif ini melambangkan hal yang akan bersemi kembali. Motif truntun juga juga memiliki arti pemberi contoh.
5. Motif slobog
Seperti diketahui, slobog maknanya longgar. Motif batik slobog dikenakan saat menghadiri pemakaman. Makna dari motif ini sendiri bertujuan agar orang yang meninggal dunia tersebut tidak mengalami kesulitan saat menghadap Tuhannya.