Beredar Cincin Kuno Majapahit Dijual Bebas, Dari Ratusan Ribu Hingga Jutaan, Apakah Asli?
MOJOKERTO, iNewsMojokerto.id - Barang peninggalan arkeologi banyak diminati oleh kolektor barang antik. Khususnya benda-benda yang disinyalir berasal dari masa Majapahit.
Benda peninggalan Majapahit banyak dikoleksi di luar museum. Atau dengan kata lain dikoleksi oleh perorangan.
Namun, sebagai pecinta benda arkeologi, perlu cermat dalam membeli benda kuno yang dijual bebas. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika ingin mengoleksi benda arkeologi.
Benda peninggalan arkeologi memang sah saja menjadi hak milik pribadi. Namun, hal itu perlu dicek legalitasnya.
Berdasarkan penelusuran tim iNews, banyak dijual barang antik yang dilabeli peninggalan Majapahit. Salah satu yang paling jamak adalah cincin.
Pembaca pun bisa ikut mengecek. Saat menelusuri kata kunci cincin Majapahit, peramban akan langsung mengarahkan ke beberapa e-commerce yang menyediakan produk cincin untuk dibeli.
Cincin Majapahit tampak meyakinkan sebagai benda asli peninggalan arkeologi. Harga yang ditawarkan pun beragam.
Di salah satu e-commerce, satu cincin Majapahit dibandrol hanya Rp60.000 saja. Tampilan cincin yang usang dan ukiran yang tidak jelas akan mudah menarik kolektor awam.
Sementara di situs lainnya, sebuah cincin yang diyakini adalah milik raja Majapahit dibandrol dengan harga Rp1.250.000. Bahkan ada yang di atas Rp4.000.000.
Hal yang perlu diingat, benda-benda peninggalan arkeologi khususnya Majapahit adalah benda berharga. Benda-benda tersebut bernilai lebih dari sekadar bobot bahannya saja.
Dalam benda-benda tersebut tersimpan kekayaan pengetahuan Majapahit yang amat berharga. Maka, harga yang tertera pada benda ini perlu dikroscek.
Para pembaca yang berminat mengoleksi, bisa melakukan riset kecil terhadap benda-benda tersebut. Cari tahu mengenai benda-benda peninggalan Majapahit.
Calon kolektor juga bisa mencoba bergabung dalam forum pecinta Majapahit. Saling berbagi informasi dengan orang yang lebih dulu berpengalaman akan sangat membantu.
Carilah forum tempat berkumpulnya kolektor, antusias, dan penjual untuk bertukar informasi. Atau bisa juga dengan mengunjungi perpustakaan.