Dinilai Omong Kosong, Sebagian Orang Mesir Kuno Tak Percaya Kehidupan di Akhirat
Orang Mesir kuno punya pandangan beragam soal kehidupan setelah kematian. Ada yang percaya bahwa orang mati akan hidup kembali di dunia bawah dan mendapat kebahagiaan serta jauh dari penyakit.
Tetapi sebagian justru tak mempercayai kehidupan setelah kematian. Mereka menganggap kehidupan akhirat adalah omong kosong.
Dikutip dari History Today , orang Mesir kuno yang mempercayai kehidupan akhirat meyakini bahwa orang mati membutuhkan buku panduan dan mantra untuk melewati gerbang dunia bawah dan memasuki kehidupan baru.
Buku itu berisi kumpulan himne, mantra, dan petunjuk yang membantu orang mati melewati rintangan dalam perjalanan menuju akhirat.
Mereka juga percaya, nantinya akan ada tes pengakuan negatif. Di mana orang mati harus menyangkal kesalahan.
Pernyataan ini sendiri ditulis oleh juru tulis ilahi, Thoth. Ia menggambarkan monster betina dengan kepala buaya, bagian depan singa, dan kaki belakang kuda nil akan menunggu di belakang untuk memakan pendatang baru jika mereka gagal dalam tes ini.
Setelah pengakuan negatif, hati akan ditimbang dengan sehelai bulu yang melambangkan Maat, yang melambangkan kebenaran dan keharmonisan.
Jika pendatang baru lulus ujian, mereka akan bergabung dengan akhu-orang mati yang diberkati yang dapat mengabulkan beberapa permintaan kepada kerabat mereka yang berdoa. Maka dimulailah akhirat.
Kaum Non-Percaya Akhirat
Adapun bagi mereka yang tak mempercayai akhirat, dapat dilihat dari bentuk muminya. Pasalnya beberapa mumi Mesir kuno terbuat dari beberapa anggota badan mayat.
Hal ini menunjukkan bahwa pembalsem tidak selalu percaya pada akhirat. Kaum seperti ini yakin bahwa akhirat adalah omong kosong, termasuk beberapa pembalsem.
Dengan demikian, banyak mumi aneh diciptakan dari berbagai bagian mayat yang berbeda. Misalnya, ditemukan dengan kepala seorang wanita tua, tubuh seorang anak, dan kaki dua pria yang berbeda.
Mumi ini dibuat terutama di Mesir Helenistik ketika Mesir diperintah oleh orang Yunani. Ada juga orang yang tidak percaya di antara orang normal, yang menganggap semua kekayaan di kuburan sebagai rampasan.