Padalarang dan Lembang Titik Rawan Macet saat Libur Nataru 2023 di KBB

Padalarang dan Lembang Titik Rawan Macet saat Libur Nataru 2023 di KBB

Travel | BuddyKu | Selasa, 6 Desember 2022 - 18:20
share

BANDUNG BARAT, iNews.id - Kecamatan Padalarang dan kawasan wisata Lembang, dua titik rawan macet saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Dua kawasan itu banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah.

Untuk mengantisipasi daan mengatasi kemacetan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal menyiagakan 100 personel. Tim bergabung dengan instansi terkait dalam mengamankan kondisi lalu lintas saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Mereka akan disebar ke sejumlah titik kawasan yang rawan terjadi kemacetan dan bekerja sama dengan pihak kepolisian. Terutama dua wilayah yang jadi fokus perhatian, yakni, kawasan Lembang dan Padalarang.

Sebanyak 100 personel disiapkan untuk pengamanan libur Natal dan Tahun Baru 2023. Mereka akan ditempatkan di Lembang dan Padalarang yang diprediksi jadi tempat orang banyak berkumpul, kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB Lukmanul Hakim, Selasa (6/12/2022).

Mereka adalah personel dari berbagai bidang di Dishub KBB, seperti bidang lalu lintas, perparkiran, termasuk dari UPT Uji KIR. Sebab akan dilakukan ramp check khususnya ke kendaraan bus pariwisata di Lembang untuk memastikan kondisinya aman saat dipergunakan di jalan.

Selain itu pihaknya juga menyiapkan skema khusus untuk penanganan lalu lintas jelang libur Nataru. Pasalnya saat ini kondisi sudah normal, sehingga ada kemungkinan ada lonjakan kendaraan dan kepadatan di area-area publik mengingat selama pandemi COVID-19 perayaan tahun baru tidak diizinkan.

Pastinya ada skema khusus yang disiapkan, karena berbeda dibanding tahun 2021 dan 2022. Sebab, sekarang kondisinya normal dan COVID-19 terus melandai, imbuhnya.

Menurutnya, di Lembang nantinya akan didirkan sebanyak dua posko dan di Padalarang satu posko. Sementara terkait penanganan jalur rawan bencana tanah longsor, dia menyebutkan bakal melakukan pemasangan peralatan atau rambu lalu lintas peringatan.

Kalau misalkan perlu ada pengalihan arus lalu lintas, kita kondisikan secara eksisting di lapangan. Begitupun misalnya ketika ada bencana dan perlu pengalihan arus, sarana pendukung sudah disiapkan, pungkasnya.