Apa Sih Resesi Seks? Fenomena yang Bikin Amerika hingga Korea Selatan 'Ketar-ketir'

Apa Sih Resesi Seks? Fenomena yang Bikin Amerika hingga Korea Selatan 'Ketar-ketir'

Travel | BuddyKu | Rabu, 30 November 2022 - 16:02
share

Fenomena resesi seks kembali jadi sorotan dunia. Hal ini karenabanyak negara yang mengalaminya, mulai dari negara Barat hingga Asia.

Belum lama ini Korea Selatan tengah menghadapi resesi seks karena rendahnya angka kelahiran dalam beberapa tahun terakhir.

Lantas, apa maksudnya resesi seks yang saat inibanyak mengancam negara di dunia?

Resesi sendiri diartikan dengan kemerosotan. Itu artinya istilah resesi seks digunakan untuk menjelaskan menurunnya hubungan seksual, sehingga mempengaruhi angka kelahiran di suatu negara.

Dilansir The Washington Post mengatakan bahwa adanya kekeringan seks di Amerika. Amerika mencatat bahwa 23 persen orang dewasa tidak berhubungan intim dalam satu tahun terakhir.

Pria muda yang tidak bekerja juga mendorong tren ini, di mana mereka enggan berhubungan seks.

Resesi seks tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, tapi juga terjadi di Korea Selatan, Jepang, China, hingga Singapura.

Banyak faktor yang membuat orang-orang usia produktif enggan melakukan hubungan seksual, menikah dan memiliki anak.

Pandemi COVID-19, perubahan iklim serta ekonomi menjadi faktor orang-orang dewasa muda enggan menikah dan memiliki anak.

Dilansir The Atlantic , kata resesi seks sendiri pertama kali dikemukan pada 2018 oleh Kate Julian, seorang peneliti dan penulis.

Menurut Kate ada sejumlah faktor sosial. budaya, dan teknologi yang membuat orang-orang di usia produktif enggan melakukan hubungan seks .

Resesi seks tidak hanya mempengaruhi jumlah penduduk suatu negara, tapi fenomena itu juga menyebabkan depresi ekonomi, di mana hal tersebut menjadi masalah serius untuk berbagai sektor mulai ritel hingga real estat.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik