Mengenal Rambu' Solo, Tradisi Menghormati Orang Meninggal di Toraja, Makan Biaya dan Waktu

Mengenal Rambu' Solo, Tradisi Menghormati Orang Meninggal di Toraja, Makan Biaya dan Waktu

Berita Utama | BuddyKu | Kamis, 24 November 2022 - 01:00
share

Bagi orang Toraja , Sulawesi Selatan kematian merupakan hal yang sakral dan perlu dilakukan penghormatan terakhir kepada orang yang sudah meninggal.
Rambu\' Solo menjadi salah satu prosesi dari suku tersebut yang bertujuan untuk menghantarkan arwah seseroang yang telah meninggal dunia ke alam roh.

Dikutip dari Jurnal Tradisi Upacara Mayat Toraja , orang yang meninggal bagi orang Toraja harus diperlakukan layaknya orang sakit yang harus mendapatkan perhatian terkait kebutuhan hidupnya.

Mulai dari makanan, minuman hingga dibaringkan di tempat tidur. Semua dilakukan agar mampu menghantarkan mayat dengan tenang ke alam roh menurut kepercayaan Toraja.

Rambu\' Solo sendiri diartikan dalam bahasa Toraja sebagai sinar dari bawah yang dilakukan saat Matahari terbenam. Ritual ini bisa memakan biaya yang cukup mahal untuk dilaksanakan.

@gremirai

Rambu Solo\' - Toraja Indonesia

? Marendeng_marampa - ?????ar?elna?

Biaya ini nantinya akan membutuhkan penyembelihan kerbau atau babi yang jumlahnya puluhan untuk selanjutnya diberikan kepada keluarga yang ditinggalkan sebagai wujud kekeluargaan.

Selain memakan biaya, ritual ini juga memakan waktu yang panjang dengan berkisar antara tiga sampai tujuh hari lamanya. Ritual akan dimulai berdasarkan status orang yang meninggal.

Jika orang yang meninggal berada pada strata paling rendah atau kematian anak yang belum bergigi, ritual disebut dengan upacara Dasili\'. Sementara bagi kalangan bengsawan menengah (Tana\' Nassi), perlu dilakukan upacara Dibatang atau Digoya Tedong dengan menyembelih 8 ekor kerbau dan 50 ekor babi.

Bagi bangsawan yang lebih tinggi lagi, upacara Rambu\' Solo yang dilakukan bernama upacara Rampasan dengan menyembelih kerbau sebanyak 24 sampai 100 ekor.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik