Bikin Travel Club, Ternyata Ini Tujuan President University dan Jababeka
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Industri pariwisata kian berkembang sebelah pandemi, ini dibuktikan dengan kehadiran kerja sama Jababeka bersama President University dengan Traveli Caraka Nuswantara meluncurkan start up company dalam bidang pariwisata, yakni Jababeka Travel Club (JTC).
Jababeka bersama President University menyelenggarakan Jababeka Travel Club\' (JTC) Talk Show yang berlangsung di President Lounge, Menara Batavia, Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Jababeka bersama President University menjalin kerja sama dengan Traveli Caraka Nuswantara meluncurkan start up company dalam bidang pariwisata, yakni Jababeka Travel Club (JTC).
Kerja sama tersebut dituangkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Founder sekaligus CEO PT Traveli Caraka Nuswantara, Deny Fajar dan VP Operation Jababeka Travel Club, Vania Setiawati.
Gelaran JTC Talk Show itu juga dihadiri oleh Chairman Jababeka Group SD Darmono secara online dan Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Nunung Rusmiati.
Darmono menyambut baik adanya JTC. Sementara dalam sambutannya, Vania Setiawati yang juga alumni President University itu mengatakan, JTC merupakan konsep bisnis digital pariwisata selain menghasilkan keuntungan dengan cara menjual paket wisata ke end user, JTC juga membuka keanggotaan.
Di mana keanggotaan ini kedepannya bisa membangun dan mengembangkan usaha travel business-nya sendiri.
"Selain support bisnis tourism jababeka, JTC juga bertujuan membantu industri UMKM di sekitar lingkungan Jababeka Group untuk bisa lebih berkembang lagi ujar Vania yang juga alumni President University yang membangun start up company JTC
Vania menambahkan bahwa saya berharap JTC juga dapat memotivasi mahasiswa President University yang berasal dari 20 negara untuk berkolaborasi dalam menciptakan start-up baru".
Lebih lanjut Vania menyampaikan, aplikasi JTC saat ini sudah bisa diakses untuk memenuhi dan melengkapi berbagai produk seperti Flight, Hotel, Kereta Api, Paket Tour, Wahana Wisata.
Vania menambahkan, Jababeka Travel Club mendapatkan dukungan penuh dari PATA Indonesia Chapter, PT Traveli caraka nuswantara, Jababeka dan ASITA.
"Sementara ini kita menawarkan bisnis tourism Jababeka, seperti KEK Tanjung Lesung, KEK Morotai,, lalu juga industrial pariwisata seperti Kawasan Industri Jababeka Cikarang dan lainnya," kata Vania.
" Kedepannya, tidak menutup kemungkinan akan menghadirkan destinasi pariwisata lainnya di seluruh Indonesia," tutup Vania.
Sementara itu Ketua Umum DPP ASITA, Rusmiati yang hadir di JTC Talk Show mengapresiasi atas hadirnya Jababeka Travel Club.
Ia pun menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi serta dukungan Jababeka Group atas kegiatan-kegiatan dari ASITA.
"Alhamdulillah, saya merasa bangga dan berterima kasih kepada Jababeka dan seluruh tim, terutama kepada bapak SD Darmono yang selalu menjalin komunikasi baik dengan ASITA," ujar Rusmiati.
Ketum DPP ASITA itu pun menuturkan, saat ini keanggotaan ASITA mencapai 7000 anggota di seluruh Indonesia, mulai dari airlines, hotel, transportasi, resto dan souvernir dari UMKM.
Ia pun mengapresiasi arahan Presiden Jokowi yang mengikutsertakan ASITA di forum G20 Bali.
"Ini jadi momentum ASITA untuk bisa mencapai target inbound sebesar 20 Juta wisatawan," kata Rusmiati
"ASITA tidak bisa berdiri sendiri, kita harus bekerja sama, kolaborasi seluruh Stakeholders pariwisata akan mempercepat industri pariwisata Indonesia bangkit," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Founder dan juga CEO Traveli Caraka Nuswantara, Deny Fajar mengatakan, Traveli dibangun atas dasar deteksi dini terhadap tsunami digital yang akan terjadi, yang mana orang-orang menyebutnya dengan disrupsi digital.
Deny menuturkan, kala itu dirinya telah menyampaikan kepada teman-teman pelaku bisnis pariwisata untuk bertransformasi dari sistem konvensional ke digital.
"Kalau kita tidak mulai dari sekarang, maka kita tidak cukup mempunyai kesiapan menghadapi disrupsi digital," tuturnya.
"Itu terjadi, tepat tiga tahun kemudian pada tahun 2015," ungkap Deny menambahkan.
Sehingga, momen tersebut menjadi awal dirinya bersama Rusmiati membangun sistem online yang memberdayakan pelaku hospitality business utamanya travel agent yang keberpihakan pada kelas menengah kebawah (UMKM).
"Kalau yang kelas atas, mereka sudah bisa mandiri," kata Deny.
"Saat itu, kami hanya berpikir bagaimana menyelamatkan ekosistem hospitality business di era disrupsi digital," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Poernomo Siswoprasetijo selaku Direktur Utama Banten West Java yang turut hadir di akhir acara JTC Talk Show itu.
Ia mengatakan, di era digital dewasa ini kecepatan informasi dan komunikasi yang baik terkait situasi dan kondisi terkini suatu daerah destinasi wisata menjadi nilai tambah bagi pelaku bisnis pariwisata dalam memberikan pelayanan terbaik kepada calon wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut.
"Sebagai salah satu yang termasuk 10 destinasi Bali Baru, KEK Pariwisata Tanjung Lesung, KEK Morotai, menyambut baik kehadiran Jababeka Travel Club, kolaborasi bersama ini tentunya memberikan kemudahan-kemudahan berwisata ke suatu tempat dapat terkomunikasi dengan baik," kata Poernomo Siswoprasetijo.
"Dan juga tentunya, kehadiran JTC dapat memberikan manfaat kepada pelaku bisnis pariwisata tersebut," pungkasnya.