Nyaris Punah, Kain Tenun Lejo dengan Benang Emas Digilai Turis Malaysia hingga Singapura
Bukan cuma Lombok Timur atau Bali yang punya kain tenun khasnya. Kabupaten Bengkalis di Provinsi Riau juga punya kerajinan kain tenun, namanya Kain Tenun Lejo.
Kain tenun ini enggak hanya populer di Riau, tapi juga di pasar Malaysia dan Singapura.
Namun sayang, penenun kain tenun Lejo sudah mulai langka. Pembuatnya hanya tersisa di beberapa desa saja, seperti di Desa Sebauk, Bukit Batu, Teluk Latak, dan lainnya.
Nasir, seorang warga Bengkalis mengatakan kain tenun Lejo mulai langka karena minimnya minat anak muda pada kain tradisional ini.
"Sebab tak banyak yang mampu dan punya bakat menenun. Juga minat anak muda untuk melestarikannya kain tenun lejo ini juga rendah," sebut Nasir.
Kain Tenun Lejo sendiri dikenal sebagai aksesori yang bisa dipakai oleh pria dan wanita. Kain ini dipakai saat seremonial budaya Melayu, seperti pementasan seni, pernikahan, atau penyambutan tamu.
Kuliner di Kintamani, Mulai Cafe Tawarkan Spot foto Hingga Wisata Makanan Halal Harga Terjangkau
Bahan utama pembuatan Kain Tenun Lejo terbuat dari benang sutera yang sering juga dipadu dengan benang keemasan.
Cara pembuatan kain tenun lejo kurang lebih sama dengan kain tenun yang berasal dari Lombok dan Bali.
Untuk menghasilkan produk kain tenun yang berkualitas tinggi, pembuatannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama. Perbedaan terletak pada motif atau coraknya.
Motif Kain Tenun Lejo yang banyak digemari oleh kebanyakan orang adalah motif pucuk rebung, siku awan, sentorak, bungo ros, bungo raya, dan siku keluang.
Selain dipakai untuk pelengkap baju kurung (baju Melayu), tenun Lejo bisa dibuat menjadi berbagai macam model pakaian, seperti baju seragam suami istri, sarung bantal, taplak meja, dan sebagainya.
Kain Tenun Lejo biasa yang berukuran 2x1,5 meter biasanya dibanderol seharga ratusan ribu Rupiah.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik!Lets join Z Creators dengan klik di sini .