Perempuan Hamil di Madura Lakukan Tradisi Unik saat Muncul Gerhana Bulan, Apa Itu?
Terjadinya Gerhana Bulan yang berlangsung di wilayah Indonesia pada Selasa, 8 November 2022 membuat perempuan Madura yang sedang hamil melakukan beragam tradisi unik. Seperti yang dilakukan oleh keluarga Levia Bariqoh Quraini (28), perempuan asal Sumenep, Jawa Timur , yang tengah hamil saat gerhana bulan datang.
Tradisi yang dikenal dengan tradisi selamatan itu merupakan sebuah kegiatan membaca beberapa surat khusus dari Al-Quran bersama keluarga yang dipimpin oleh seorang kyai yang telah diundang ke rumahnya ditutup dengan doa bersama.
Selain membaca beberapa surat Al-Quran yang masing-masing telah ditunjuk setiap orang, tradisi ini dilakukan bertujuan agar diberi keselamatan dan kesehatan bagi Levi yang tengah hamil dan sang bayi yang sedang di kandungan. Sekaligus sebagai bentuk rasa syukur dan pelestarian tradisi turun temurun keluarga.
Menurut sang ibu mertua, Dewi Quraisyin, mengatakan bahwa Ia baru pertama kali melakukan tradisi selamatan pada saat gerhana bulan karena anak mantunya tengah memasuki kandungan yang ke-7 bulan di awal November kemarin.
Menurut orang tuanya terdahulu harus melakukan selamatan untuk kebaikan kandungan dan bagi yang mengandung ketika sedang terjadi gerhana bulan.
Ini budaya turun temurun dalam keluarga terdahulu jika ada yang hamil saat gerhana bulan maupun matahari, katanya agar selamat dan lancar anak yang dilahirkan nanti dan sekaligus bentuk pelestarian budaya, kata Dewi Quraisyin.
Keluarga Levi sendiri sudah lama mengenal tradisi selamatan ini sehingga masih dipertahankan hingga sekarang karena dianggap merupakan warisan tradisi dari orang tua terdahulu yang kini jarang sekali dilakukan oleh orang jaman sekarang.
Sebelumnya, keluarga Levi mempersiapkan berbagai perlengkapan tradisi selamatan yang diletakkan di kasur terlebih dahulu.
Di antaranya, beras setengah liter yang di atasnya diberi telur, gula jawa, seperempat buah kelapa, dan uang Rp10 ribu, serta segelas kacang-kacangan yang dibungkus plastik seperti biji kacang hijau, biji jagung, biji kopi, hingga 5 macam jajanan pasar yang diletakkan di atas nampan untuk disedekahkan kepada sang Kiyai.
Dilengkapi pula Dhamar Kambang atau bisa disebut dengan Lentera Menyala yang mengambang. Dhamar Kambhang sendiri terbuat dari bahan kelapa yang sumbunya dari kapas agar mengambang di atas minyak.
Dhamar Kambhang ini memiliki makna di dalamnya yaitu agar bayi di dalam kandungan dapat memberikan cahaya pada keluarga dan menyinari dalam kehidupan sosialnya serta memiliki hati yang bercahaya dan bersih.
Nah, bagaimana tradisi di daerahmu saat ada orang hamil pada momen gerhana bulan?
Artikel menarik lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik!Lets join Z Creatorsdengan klik di sini.