Mengenal Ojhung, Tradisi Khusus Bagi Para Pendekar Situbondo, Apa Tujuannya?
Ojhung adalah sebuah tradisi yang selalu dilaksanakan setiap tahun di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Uniknya, tradisi ini hanya diikuti oleh pendekar, karena harus punya jiwa pemberani.
Tradisi Ojhung sebenarnya mirip sama pertandingan bela diri pada umumnya. Bedanya, pemain Ojhung enggak pakai baju dan dilengkapi dengan rotan.
Di pertandingan ini, para peserta akan saling bergantian memukul lawan sebanyak tiga kali yang akan dinilai dengan wasit. Selama pertandingan juga akan diiringi dengan musik tradisional.
Ali, salah satu peserta Ojhung, mengaku senang bisa melestarikan tradisi ini. Pria berusia 30 tahun ini juga sering memenangkan pertandingan duel ini. Ketangkasan adalah salah satu hal yang diperlukan dalam pertandingan ini.
"Selain ketangkasan, reflek juga penting. Karena ketika pukulan rotan ditepis, maka lawan tidak akan mendapatkan poin," kata Ali.
Meski saling serang sampai kulit berdarah, siapa sangka tradisi ini justru memperkuat tali persaudaraan antar kampung. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Desa Bugeman, Udit Sudiasto.
Pria yang akrab disapa Udit itu menjelaskan, tradisi ini wajib dilaksanakan setiap tahunnya. Hal ini dilakukan agar menjaga kerukunan antar kampung. Selain itu, tradisi Ojhung juga dipercaya bisa menolak bala.
"Kalau tidak dilaksanakan akan banyak masalah. Seperti perkelahian antar kampung. Petani alami gagal panen," jelas Udit.
Pelaksanaan tradisi Ojhung harus sesuai arahan sesepuh desa. Biasanya, dilaksanakan pada puncak musim kemarau dengan tujuan untuk meminta hujan.
"Salah satunya, juga memang untuk menurunkan hujan. Ini sudah menjadi tradisi di Desa kita," lanjut Udit.
Artikel menarik lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join Z Creators dengan klik di sini.