Saking Cantiknya Sawah Jatiluwih di Bali Sampai Diakui jadi Warisan Dunia UNESCO
Pulau Dewata, Bali , memang enggak pernah gagal menampilkan pesonanya. Ada banyak obyek wisata menarik dan murah meriah di Bali yang cocok untuk kaum traveler berbudget "koper" atau "ransel".
Bukan cuma pantai dan gunung, Bali juga terkenal dengan panorama persawahannya yang luar biasa indahnya. Salah satunya adalah Sawah Terasering Jatiluwih atau Jatiluwih Rice Terraces, sawah terasering terbesar di Bali dengan luas lebih dari 600 hektar.Jatiluwih sendiri merupakan desa wisata yang lokasinya di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali.
Jatiluwih punya view yang menakjubkan. Hamparan sawah berundak yang diapit jajaran pegunungan Batukaru langsung terasa menyegarkan mata dan jiwa saat memandangnya.
Tidak hanya terkenal di kalangan wisatawan lokal, sawah terasering Jatiluwih juga sering dikunjungi oleh para turis yang berlibur ke Bali.
Sejauh mata memandang, sawah terasering nampak meliuk-liuk terhampar diselingi dengan pepohonan hijau. Berada di area pegunungan setinggi 700 meter di atas permukaan laut, enggak heran kalau suhu dan udara di area sawah cukup dingin, berbeda sama suasana pantai di Bali yang cenderung panas atau hangat.
Dengan view seindah itu tentu saja Sawah Terasering Jatiluwih sering jadi incaran para turis untuk berselfie dan bikin konten.
Selain melihat keindahan sawahnya, ada banyak aktivitas seru yang bisa dicoba di Jatiluwih, seperti trekking, sepedaan, belajar menanam padi, bermain ke air terjun, juga mengelilingi desa sekitar.
Sawah Terasering Jatiluwih adalah contoh terbaik sistem irigasi tradisional Bali atau Subak, yang terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO 2012 lalu.
Kalau mau ke sini sebaiknya datang pagi atau sore hari saat matahari tak begitu terik.
Kalau ingin mengeksplor area sawah di sini, siapkan kocek Rp15 ribu untuk wisatawan lokal, dan Rp40 ribu untuk wisatawan mancanegara.
Selamat berwisata!
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik!Lets join Z Creators dengan klik di sini .
