Mengenal Shibori, Teknik Pewarnaan Kain ala Jepang yang Bikinnya Ternyata Cukup Rumit
Shibori, teknik pewarnaan kain yang berasal dari Jepang . Teknik pewarnaan dilakukan dengan mencelupkan kain pada zat pewarna alami dan memberikan perlindungan pada bagian kain tertentu yang tidak ingin diwarnai.
Pada teknik Shibori, perlindungan pada bagian kain tertentu dilakukan dengan melilit, melipat, atau mengikatnya dengan karet atau benang. Jadi ketika dicelupkan pada cairan pewarna, bagian yang terlindungi tidak terkena warna.
Ketika pelindung dilepas lalu kain dibentangkan, akan tercipta pola motif-motif indah yang menarik. Saat ini setidaknya terdapat 560 teknik perlindungan warna, namun pada dasarnya hanya menggunakan 6 teknik Shibori.
Kira-kira apa saja ya teknik pewarnaan Shibori dan bagaimana cara membuatnya? Rangkuman selengkapnya di bawah ini:
TEKNIK PERWARNAAN SHIBORI
1. Itajime Shibori
Teknik Itajime menggunakan dua bilah kayu. Caranya kain dijepit di antara dua potong kayu lalu diikat dengan tali atau benang. Bisa juga dengan menggunakan jepitan kayu seperti jepitan jemuran. Motif yang dihasilkan nantinya akan bernuansa kotak-kotak.
2. Arashi Shibori
Arashi dalam bahasa jepang berarti badai, jadi motif yang dihasilkan dari teknik arashi shibori ini akan menyerupai badai. Cara membuatnya dengan melilitkan kain pada sebatang pipa secara diagonal.Pastikan lilitan tidak terlalu erat sehingga menghasilkan efek badai yang indah.
3. Miura Shibori
Kamu hanya membutuhkan beberapa utas benang untuk mengikat bagian kain yang diinginkan, tanpa perlu menyeragamkan bentuk dan kekuatan ikatannya, dengan menggunakan kelereng. Pola yang dihasilkan akan berbentuk seperti pola air.
4. Kanoko Shibori
Teknik kanoko inilah yang menghasilkan motif tie-dye yang mudah sekali kamu jumpai di pasar Indonesia. Bagian tertentu pada kain diikat dengan benang secara acak,atau dilipat terlebih dahulu baru diikat. Penggabungan lipatan dan ikatan bisa menghasilkan motif serupa bercak lingkaran.
5. Nui Shibori
Nui shibori dibuat dengan membentangkan kain kemudian benang ditarik dengan seketat mungkin sehingga membentuk motif kerutan. Motif akan berbeda tergantung dari pola jahitan pada kain.
6. Kumo Shibori
Teknik ini dibuat dengan melipat kain secara halus dan merata. Lalu diikat secara berdekatan sehingga akan membuat motif mirip dengan sarang laba-laba. Karena proses pembuatannya yang rumit, kain dengan teknik Kumo Shibori dibanderol dengan harga yang cukup mahal.
Untuk pembuatan shibori yaitu denganmenyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan, seperti kain sutra berwarna putih, kelereng, kayu, karet gelang, baskom berisi air, garam untuk penguat warna, dan sarung tangan.
TAHAP PEMBUATAN SHIBORI
1. Bikin pola motif dengan cara melipat, melilit, atau menggulung menggunakan kelereng, kayu, benang, karet.
2. TRO (baca: te er o)yaitu kain yan masih kering direndam kedalam air yang sudah dicampur TRO (deterjen khusus).
3. Napthol yaitu pengikat sebelum menjadi warna. Jadi misalnya jika hendak membuat warna merah, celupkan dulu ke ember warna merah (ember nomor 1).
4. Garam yaitu pewarna kain. Proses pencelupan warna di ember nomer 2. Jika warna merah berarti setelah dicelup di ember warna merah 1, proses garam dilakukan di ember merah.
5. Bilas dengan air bersih. Kain yang sudah berwarna kemudian dibilas dengan air bersih.
6. Setelah dibilas dengan air bersih, buka ikatan kayu, kelereng, karet dan alat bantu pola yang tadi digunakan sebagai pola.
7. Jemur kain secara tidak langsung di bawah matahari supaya warna tidak rusak.
Artikel menarik lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join Z Creators dengan klik di sini.