Maulid Nabi : Perjanjian Hudaibiyah Dibatalkan Lantaran Penyerangan Bani Bakr kepada Kaum Khuza’ah
delta3.co.id Tulisan ini dibuat khusus untuk memeringati Maulid Nabi Muhammad setiap tanggal 12 Rabiul Awal, pada tahun ini tepat di tanggal 08 Oktober 2022 mendatang.
Tulisan ini merupakan kelanjutan saat Nabi Muhammad melakukan penaklukan Kota Makkah.
Dikutip dari Kitab Al-Fushul fi Siratir Rasul karya Imam Ibnu Katsir sebuah riwayat menyebutkan ketika Kaum Naufal (Bani Bakr) mengingatkan Naufal (salah seorang pemimpin Bani Bakr).
Tatkala akan ke tanah suci seraya berkata: Takutlah kepada Rabbmu!
Naufal menjawab : Tidak ada Rabb pada hari ini. Demi Allah, wahai Bani Bakar, sesungguhnya kalian pernah melakukan pencurian di Tanah Haram ini, katanya.
Jadi apakah kalian tidak ingin menuntut balas atas musuh kalian di sana.
Ibnu Katsir berkomentar, Mekipun demikian, Naufal akhirnya masuk Islam dan Allah mengampuni perbuatannya. Haditsnya ini diriwayatkan dalam kitab ash-Shahiibain. Semoga Allah meridhainya, tulisnya.
Bani Bakar membunuh beberapa orang dari kaum Khuzaah, di antaranya seorang laki-laki bernama Munabbih. Kaum Khuzaah berlarian menyelamatkan diri ke rumah-rumah di kota Makkah.
Mereka memasuki rumah Budail bin Warqa dan rumah budak yang mereka bebaskan, yakni Rafi. Secara otomatis, perjanjian dengan kaum Quraisy dinyatakan batal dengan adanya kejadian tersebut.
Amr bin Salim al-Khtzai dan Budail bin Warqa al-Khuzai serta beberapa orang dari suku Khuzaah segera keluar dari Makkah untuk menemui Rasulullah Muhammad .
Delegasi tersebut memberitahukan tentang apa yang telah diperbuat kaum Quraisy dan meminta bantuan kepada Rasulullah untuk menghadapi mereka.
Beliau Nabi Muhammad pun, menyetujui dan memberikan kabar gambira kepada mereka berupa kemenangan. Rasulullah juga memberitahukan bahwa Abu Sufyan pasti akan datang untuk memperbarui perjanjian.
Namun beliau akan menolak permintaannya karena sudah tidak lagi membutuhkannya. Memang fakta yang terjadi selanjutnya.
Karena menyesali tindakan mereka, kaum Quraisy segera mengutus Abu Sufyan untuk memperbarui perjanjian damai antara mereka dan Nabi Muhammad .
Guna mempersiapkan perpanjangan kembali waktunya maka Abu Sufyan pun berangkat. Sesampainya di Usfan, ia bertemu dengan Budail bin Warqa yang baru pulang dari Madinah.
Budail sengaja menyembunyikan apa yang diucapkan Rasulullah Muhammad ini.
Bagaimana kelanjutan dari cerita tersebut, lanjutan tulisan ini bisa anda baca di tulisan selanjutnya. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada beliau hingga hari kiamat kepada kita.***

