21 September 2022 Adalah Hari Perdamaian Internasional, Berikut Fakta, Sejarah dan Tema Tahun Ini
21 September 2022 adalah Hari Perdamaian Internasional, berikut fakta, sejarah dan tema tahun ini.
Pada 21 September 2022, seluruh manusia di dunia akan memperingati Hari Perdamaian Internasional.
Hari Perdamaian Internasional ini tak hanya diperingati di tahun 2022 saja, melainkan setiap tahunnya di tanggal 21 September.
Kenapa bisa di tanggal 21 September? Yuk simak fakta, sejarah serta tema Hari Perdamaian Internasional tahun ini.
Fakta dan Sejarah Hari PerdamaianInternasional
Hari Perdamaian Internasional pertama kali diperingati tahun 1982, dan dipertahankan oleh banyak negara, kelompok politik, militer, dan masyarakat.
Sementara itu, pada tahun 2013, untuk pertama kalinya, hari peringatan ini didedikasikan oleh Sekretaris Jenderal PBB untuk pendidikan perdamaian, sebagai sarana pencegahan yang penting untuk mengurangi peperangan yang berkelanjutan.
Geliatkan Wisata di Karanganyar, Diskominfo Ajak Wartawan Belajar Pariwisata di Pulau Bali
Untuk membuka hari peringatan ini, Lonceng Perdamaian PBB dibunyikan di Markas Besar PBB (di Kota New York). Lonceng tersebut dibuat dari koin-koin yang disumbangkan oleh anak-anak dari seluruh benua selain Afrika.
Serta merupakan hadiah dari Asosiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa dari Jepang, sebagai "suatu pengingat atas korban manusia akibat peperangan"; pada salah satu sisinya tertulis, "Long live absolute world peace" (Panjang umur perdamaian dunia sepenuhnya).
Tujuan Hari Perdamaian Internasional
Tujuan diperingatinya Hari Perdamaian Internasional ini adalah untuk menjaga perdamaian dunia. Secara khusus, dengan adanya hari ini, diharapkan akan berakhirnya perang dan kekerasan di dunia ini.
Tema Hari Perdamaian Internasional 2022
Sementara itu, PBB telah menetapkan tema Hari Perdamaian Internasional 2022, yakni "End Racism. Build Peace." atau "Akhiri Rasialisme. Bangun Perdamaian."
"Rasialisme terus meracuni institusi, struktur sosial, dan kehidupan sehari-hari di setiap masyarakat dan menjadi pendorong ketidaksetaraan yang terus-menerus. Hal ini juga terus menyangkal hak asasi manusia yang mendasar bagi orang-orang. Rasialisme mengacaukan masyarakat, merusak demokrasi, mengikis legitimasi pemerintah, dan memperburuk ketidaksetaraan gender," ucap Sekretaris Jenderal PBB Antnio Guterres.
Melalui tema ini, PBB mengajak setiap individu dan kelompok di dunia ini untuk bergabung dalam upaya menuju dunia yang bebas dari rasialisme dan diskriminasi ras. Dunia di mana belas kasih dan empati mengatasi kecurigaan dan kebencian.
Nah, itulah f akta, sejarah serta tema Hari Perdamaian Internasional tahun ini.