Suku-Suku di Pulau Sumatera
JAKARTA, iNews.id Suku-suku di Pulau Sumatera sangatlah beragam. Pulau Sumatera yang memiliki beberapa provinsi didalamnya tentu memiliki banyak sekali suku dan budaya yang menarik.
Suku di Pulau Sumatera memiliki budaya dan juga adat istiadat yang berbeda. Bahasa daerah juga beragam. Nah, apa saja suku di Pulau Sumatera? Yuk simak!
Deretan Suku-Suku di Pulau Sumatera
1. Suku Batak Karo
Suku Batak Karo merupakan suku terbesar di Sumatera Utara. Sebagian dari suku ini tinggal di daerah Aceh. Bahasa yang digunakan oleh suku ini adalah Bahasa Karo atau Cakap Karo. Pakaian hukum budaya suku Karo didominasi dengan warna merah dan hitam
Suku ini diaggap sebagai suku kekerabatan Batak, seperti kekerabatan Batak Toba, Batak Mandailing, dan lainnya. Namun, Suku Karo menganggap dirinya bukan bidang dari kekerabatan, melainkan berdiri sendiri.
2. Suku Melayu
Suku Melayu merupakan suku yang menghuni Semenanjung Malaya. Melayu sendiri berasal dari Kerajaan Melayu yang pernah ada di Sumatera.
Suku Melayu terbagi menjadi beberapa bangsa. Secara ras atau rumpun bangsa, Melayu di Indonesia dibedakan dua gugusan, yaitu Melayu Proto dan Melayu Deutro. Melayu Proto merupakan Melayu Tua yang datang sekitar 1500 SM, sedangkan Melayu Deutro merupakan Melayu Muda yang datang sekitar 500 SM.
Selain itu, ada pula melayu yang termasuk bangsa di Indonesia, yaitu rumpun Melanesia yang bermukim di wilayah timur Indonesia.
3. Suku Nias
Suku-Suku di Pulau Sumatera selanjutnya ada Nias. Suku ini hidup di Pulau Nias, Sumatera Utara. Suku ini merupakan salah satu suku tertua. Masyarakat Suku Nias menamakan dirinya dengan sebutan Ono Niha yang memiliki makna Anak Manusia.
Suku ini sangat terkait hukum budaya dan kebudayaan yang tinggi. Hukum budaya di Nias secara umum mengatur segala bidang kehidupan dari lahir sampai meninggal. Sedangkan kasta Suku Nias mengenal sistem tingkatan, yang mana tingkatan kasta tertinggi adalah Balugu.
4. Suku Minangkabau
Suku Minangkabau atau yang disebut dengan Suku Minang dikenal sebagai suku asli dari Sumatera Barat. Suku ini memiliki populasi yang cukup banyak. Suku ini terkenal dengan budaya merantaunya, namun tak sedikit juga yang masih mendiami tanah asalnya.
Mayoritas masyarakat suku ini memeluk agama islam. Suku Minang masih melestarikan kebudayaannya hingga saat ini. Contohnya, masyarakat minang masih sering menggelar acara-acara budaya pada saat-saat tertentu.
Berbicara tentang adat istiadat, suku minang memiliki tiga pilar yang menjaga keutuhan budaya adat istiadat, yaitu alim ulama, cerdik pandai, dan ninik mamak. Tiga pilar ini dikenal dengan istilah Tungku Tigo Sajarangan. Semua adat istiadat di Minang tergantung dengan tiga pilar tersebut.
5. Suku Mentawai
Suku Mentawai merupakan suku asli yang mendiami kawasan Kepulauan Mentawai, Siberut, Sumatera Barat. Menjadi salah satu suku tertua di Indonesia, Suku Mentawai masih sangat kental akan adat dan budaya.
Banyak sekali orang yang tertarik untuk datang ke wilayah Mentawai untuk mengamati secara langsung kehidupan orang mentawai. Daya tarik suku ini ada di kebudayaan dan kehidupan sehari-hari mereka.
Berbicara tentang kebudayaan, Suku Mentawai menjadikan kebudayaannya sebagai identitas diri sekaligus keunikan. Tato Mentawai,, menjadi salah satu hal yang nyentrik di suku ini.
Pasalnya, tato dari suku ini merupakan tato tertua di dunia. Tato wajib bagi Sikerei atau dukun suku mentawai. Bagi mereka, tato dianggap sebagai identitas dan menggambarkan keseimbangan antara penghuni hutan dan alam.
Selain tato untuk laki-laki, perempuan mentawai juga meruncingkan gigi mereka. Hal ini merupakan tradisi Suku Mentawai. Gigi yang runcing dianggap sebagai simbol kecantikan.
Banyak sekali keunikan dan juga hal-hal yang masih kental akan nilai budaya yang tertanam di suku ini. Arus modernisasi seperti tidak berlaku dalam suku ini.
6. Suku Gayo
Suku Gayo merupakan suku yang mendiami pegunungan di tengah Aceh. Suku Gayo hidup dalam komuniti kecil, yang dikata kampong. Setiap kampong dikepalai seorang gecik. Sebuah kampong dihuni oleh beberapa gugusan belah (klan).
Satu unsur yang tak pernah hilang di kalangan penduduk Gayo merupakan kesenian. Kesenian ini tidak pernah mengalami kemunduran, bahkan terus berkembang. Dalam semua bidang kehidupan, orang Gayo memiliki dan menjadikan budaya sebagai acuan tingkah laku.
7. Suku Palembang
Suku-Suku di Pulau Sumatera ada suku Palembang. Mereka biasa menghuni wilayah Kota Palembang. Suku ini merupakan salah satu himpunan etnis terdekat dari Suku Komering. Suku Palemang memiliki bahasa yang hampir mirip dengan Bahasa Melayu Jambi.
Tradisi dalam suku ini adalah sebagai pedagang, masyarakat Palembang menjajakan dagangannya di atas permukaan air sungai Musi. Selain itu, banyak juga rumah bangunan di atas air.
Dalam keseharian, Suku Palembang berkomunikasi dalam Bahasa Palembang. Bahasanya sendiri merupakan varian dari bahasa Melayu atau sering disebut Bahasa Melayu Palembang, dengan dialek o pada setiap akhir kata.
Itulah deretan suku-suku di Pulau Sumatera. Beberapa dari suku ini masih kental akan tradisi dan juga adat istiadatnya. Apakah kamu bagian dari suku ini?