Sensasi Menjelajahi Tebing Breksi di Yogyakarta, Ada Pahatan Naga dengan Filosofi sebagai Penjaga
JAKARTA, iNews.id - Tebing Breksi merupakan salah satu daya tarik yang ada di Sleman wajib untuk dikunjungi. Sudah menjadi hal umum jika Daerah Istimewa Yogyakarta menyimpan banyak destinasi wisata yang menawan.
Selain dikenal sebagai \'Kota Pelajar\', aneka ragam wisata yang ada di Yogyakarta tidak pernah gagal mencuri hati pengunjung, salah satunya Tebing Breksi.
Sesuai dengan namanya, objek wisata satu ini menyuguhkan tebing-tebing menjulang tinggi yang menakjubkan. Tebing Breksi masih terbilang baru di dunia wisata, karena sebenarnya lokasi ini bukanlah tempat wisata melainkan penambangan batu kapur.
Lantas, seperti apa keunikan yang ada di Tebing Breksi? Berikut ulasannya dirangkum pada Senin (19/9/2022).
Sejarah Tebing Breksi
Wisata Tebing Breksi merupakan bekas lahan tambang batuan kapur. Selama bertahun-tahun, Tebing Breksi menjadi sumber pendapatan warga sekitar. Batuan kapur ini berasal dari aktivitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Hingga pada 2014, datang tim peneliti Institut Teknologi Bandung dan Universitas Pembangunan Nasional ke Tebing Breksi untuk melakukan peninjauan lebih lanjut.
Lewat penelitian tersebut, ditemukan jenis batuan langka bernama tufan dan Tebing Breksi akhirnya ditetapkan sebagai Geoheritage Yogyakarta. Imbasnya, tak diperbolehkan lagi ada kegiatan menambang batuan kapur di Tebing Breksi. Dari lokasi tambang, tempat ini lantas disulap menjadi kawasan wisata yang diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Mei 2015.
Keindahan Tebing Breksi
Menyaksikan tebing yang menjulang tinggi di Wisata Tebing Breksi dijamin tidak akan menjemukan. Jika diperhatikan lagi, setiap sudut tebing menawarkan keindahan yang juga bersifat edukatif. Pada permukaan dinding, diberikan sentuhan seni berupa ukiran-ukiran relief maupun patung. Semua itu tak terukir sembarangan melainkan menunjukkan cerita pewayangan, misalnya saja pahatan Arjuna ketika membunuh Buto Cakil. Ada pula pahatan naga serta patung dari tokoh wayang Semar.
Ukiran-ukiran di sisi tebing menjadi daya tarik para pengunjung. Maka, perlu tahu ukiran naga dibuat berdasarkan filosofi, agar menjadi keartistikan Tebing Breksi. Ukiran ini berada di sisi tebing kecil yang didesain oleh sang pemahat sendiri @grabalizart_antok. Desain ini merupakan perpaduan antara ukiran naga Bali dan Yogyakarta, tulis Instagram @tebingbreksi_official.
Menurut falsafah Jawa, naga berarti sang penjaga. Secara simbolis Tebing Breksi berada di bawah candi Ijo. Seperti bagian candi utama terdapat Lingga Yoni (Arca Perempuan) berbentuk naga. Kami sesuaikan dari candi ijo ke Tebing Breksi yang sama terletak di bawah dan menghadap ke timur. Ukiran tersebut dibuat pada 2016. Prosesnya membutuhkan waktu tiga bulan, karena sang pemahat tidak fokus dengan ukiran naga saja. Dia juga sambil mengerjakan ukiran huruf Tebing Breksi, tulis Instagram tersebut.
Mitos Tebing Breksi
Mitos di tengah kawasan wisata bukanlah suatu hal yang asing di telinga masyarakat Indonesia. Tebing Breksi pun konon menyimpan kepercayaan yang sebaiknya tidak dilanggar. Dari cerita yang beredar, siapapun yang berbuat tak senonoh di wisata Tebing Breksi, mereka akan menemui petaka. Begitu pun yang berani berkata-kata kasar, siap-siap pengunjung mengalami hal ghaib.
Sensasi Pengalaman Kuliner ala Pasar di Hotel Bintang Lima, Bisa Nikmati Cerutu Terbaik Tanah Air
Lokasi dan Harga Tiket
Tebing Breksi masih berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya, wisata ini terletak di Desa Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman.
Atau jika kamu mengetahui Candi Ijo, lokasi wisata Tebing Breksi berdekatan dengan Candi Ijo maupun Kompleks Keraton Boko.
Lantas, untuk mengunjungi tebing unik sekaligus memikat mata ini, harus menggelontorkan berapa banyak uang? Jawabannya cukup Rp10.000 untuk satu orang. Harga parkirnya pun sangat murah yakni berkisar Rp2.000 sampai Rp5.000 saja.