Keindahan Indonesia dalam Pameran Foto Memoar Orang-Orang Singkawang
RADAR JOGJA Wajah budaya Singkawang, Kalimantan Barat hadir dalam pameran foto bertajuk Memoar Orang-orang Singkawang. Berlangsung di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), pameran ini menyajikan karya para fotografer kenamaan. Dengan sebuah tema Keberagaman: Sebuah Refleksi dari Sejarah dan Kebudayaan Singkawang.
Kurator pameran Oscar Motuloh menuturkan pengerjaan pameran berlangsung sejak 2013. Dia mengakui waktu ini tergolong lama untuk sebuah pameran foto. Hanya saja ini adalah wujud totalitas para fotografer untuk menghidupkan konsep pameran.
Singkawang ini merupakan salah satu potret keberagaman di Indonesia. Jadi memang lama pengerjaannya sejak 2013, jelasnya ditemui usai pembukaan pameran di BBY, Sabtu malam (10/9).
Oscar menuturkan Singkawang adalah bukti Indonesia sangatlah beragam. Terbukti dengan adanya akulturasi budaya di salah satu kota di Kalimantan Barat ini. Tepatnya budaya dari pendatang asal Tiongkok.
Pameran tersaji dengan berpatokan tulisan seorang Bina Bektiati. Untuk kemudian direspon oleh para fotografer. Ditambah dengan kekuatan dokumentasi dari setiap keluarga.
Stasiun di Daop 4 Semarang Dengan Kedatangan Tertinggi Saat Pilkada 2024, Ada di Lokasi Ini
Manuskrip dilengkapi secara keseluruhan dari hasil wawancara. Ini adalah keutuhan Indonesia, ini jadi catatan dalam tanda petik Indonesia yang lebih baik, katanya.
Tak cukup hadir dengan karya fotografer, pameran juga mengusung dokumentasi lawas. Berupa kumpulan foto, poster hingga berita koran. Untuk kemudian digabungkan dengan potret Singkawang masa kini.
Pengumpulan data dengan wawancara langsung, kita dapatkan gambar-gambar terkini tapi butuhkan foto lama untuk melengkapi. Ini yang butuhkan waktu sehingga lebih lama dari biasanya, ujarnya.
Oscar juga memperoleh sedikit cerita sejarah tentang Singkawang. Diawali dengan kedatangan para warga asal Tiongkok. Setelahnya sempat kembali ke tanah kelahiran akibat adanya konflik dan propaganda politik.
Nasib tak jauh berbeda, di tanah kelahiran juga muncul ketidakpastian. Hingga akhirnya Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengijinkan untuk kembali tinggal di Singkawang.
Jadi ceritanya cukup panjang lalu munculah Presiden Gus Dur membolehkan mereka untuk kembali, melanjutkan kegiatan baik keagamaan ataupun juga ritual tradisi, katanya.
Para fotografer hadir dengan sudut pandang yang beragam. Hanya saja tetap mengacu pada tulisan karya Bina Bektiati. Fokusnya adalah akulturasi dan keberagaman budaya.
Karya karya foto merupakan hasil jepretan Sjaiful Boen, Enrico Soekarno, Jay Subyakto, Julian Sihombing, Sigi Wimala. Adapula Yori Antar, Oscar Motuloh, Octa Christi, Andreas Loka, Victor Fidelis dan Khaw Technography.
Kami ingin mengingatkan Indonesia punya keunikan yang jadi kelebihan yaitu masyarakat dengan latar belakang berbeda. Itulah mengapa kami mengusung keberagaman Indonesia, ujarnya. (Dwi)