Harimau Jawa Telah Lama Punah, Kemunculannya Dikaitkan dengan Prabu Siliwangi
BANDUNG Harimau Jawa yang telah dinyataan punah 40 tahun lalu diklaim tiba-tiba muncul di beberapa hutan di Jawa salah satunya di Sukabumi 2019 lalu. Jika dahulu harimau ini dianggap hama dan harus dibunuh, saat ini harimau yang muncul dianggap jelmaan Prabu Siliwangi.
Kisah keberadaan Harimau Jawa ini memang seperti turun temurun. Bahkan, banyak yang mengatakan sosok harimau tersebut adalah jelmaan. Soalnya, sering dikaitkan dengan kisah Prabu Siliwangi.
Seorang warga Kampung Cikaramat, RT 16/6, Kemandoran Cimandala, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Riri Yanuar Fajar (20) mengaku melihat kemunculan Harimau Jawa. Pengakuan ini pun tersebar di media sosial facebook maupun perpesanan aplikasi.
Salah satunya diberanda media soasial facebok milik Dinas Kehutanan Jabar yang menginformasikan telah menerima laporan adanya dugaan kemunculan Harimau Jawa tersebut.
Dalam keterangannya, penampakan dugaan Harimau Jawa terlihat 18 Agustus 2019 lalu. Hal itu berdasarkan kesaksian Riri. Bahkan, kesaksian Riri tersebut diperkuat oleh empat saksi lainnya yang semuanya berdomisili sama.
Setelah kejadian itu, lalu pada 27 September 2019, Riri mencoba menelusuri ke tempat kejadian, dan menemukan satu helai yang diduga merupakan rambut harimau tersangkut di ranting pagar saat melompat ke jalan. Dan hasil penemuan rambut tersebut diserahkan ke BKSDA Jabar.
Juga jejak cengkraman kuku pada batu yang ditunjukkan saksi di lokasi kejadian dimana ada dua jejak kuku, pada batu pertama ada tiga goresan kuku, dan batu kedua ada tiga goresan kecil kuku, tulis dalam halaman fecebook Dinas Kehutanan Jabar.
Seperti diketahui, bagi sebagian masyarakat Sunda itu sarat dengan filosofi kehidupan, menjadi semacam keyakinan bahwa Prabu Siliwangi telah bermetamorfosa menjadi maung (harimau) setelah tapadrawa (bertapa hingga akhir hidup) di hutan belantara.
Yang menjadi pertanyaan besar: apakah memang pernyataan atau wangsit Siliwangi itu bermakna sebenarnya ataukah hanya kiasan? Realitasnya, hingga kini masih banyak masyarakat Sunda (bahkan juga yang non-Sunda) meyakini metamorfosa Prabu Siliwangi menjadi harimau.
(wbs)