Mengenal 5 Jajanan Zaman Dulu yang Hampir Punah, Pernah Cicipi?
JAKARTA, iNews.id - Ada banyak jajanan zaman dulu yang hampir punah perlu Anda ketahui. Terutama bagi anak tahun 1980-1990, tentu sudah familiar dengan jajanan seperti es potong, gula kapas, mie lidi, dan lainnya.
Ya deretan jajanan zaman dulu tersebut akan mengingatkan Anda pada masa lampau yang bahagia. Bicara soal jajanan, tentu akan mengingatkan pada masa kecil. Meskipun berbagai jajanan kekinian saat ini mendominasi, ada kalanya Anda akan merindukan jajanan zaman dulu yang hampir punah.
Seandainya pintu doraemon ada di kehidupan nyata, Anda tentu ingin kembali ke masa kecil untuk sekadar menikmati jajanan zaman dulu yang keberadaannya kini hampir punah.
Seiring perkembangan zaman, jajanan zaman dulu, termasuk jajanan tradisional, keberadaannya kini mulai tergeser dengan jajanan-jajanan kekinian yang kini banyak bermunculan.
Lantas, apa saja jajanan zaman dulu yang hampir punah wajib Anda cicipi? Berikut ulasannya dirangkum pada Kamis (18/8/2022).
1. Kue Tambang
Anak 1990-an pasti tak asing dengan jajanan satu ini. Kue yang dibentuk kepang seperti tali tambang ini pernah jadi jajanan favorit di zamannya. Kue ini terbuat dari tepung terigu, gula pasir serta beberapa bahan lainnya. Selain jadi pendamping minum teh, kue tambang juga kerap disajikan saat arisan ibu-ibu, Idul Fitri atau Idul Adha.
Warnanya pun beragam. Ada yang coklat muda, dan lebih gelap. Biasanya, untuk menjaga tetap renyah, kue ini dimasukkan ke dalam toples. Sayangnya, di beberapa pasar tradisional, keberadaan jajanan ini sudah cukup langka.
2. Clorot
Jajanan zaman dulu yang hampir punah lainnya ada Clorot. Kue ini berbentuk kerucut. Dulu kue ini banyak dijual di pasar-pasar tradisional. Kini, kue Clorot semakin susah ditemukan. Jajanan khas Jawa Tengah ini merupakan jajanan tradisional yang terbuat dari tepung beras dan gula merah. Selain itu, kue ini dibungkus daun kelapa dan bertekstur kenyal. Rasanya manis sedikit menyerupai dodol.
Cara memakannya pun terbilang unik, yakni dengan menekan bagian bawahnya menggunakan jari telunjuk sampai ujung kuenya keluar. Namun, bagi yang tak sabar, bisa melahapnya langsung dengan menarik ujung janurnya, lalu membukanya sampai ke bagian paling bawah.
3. Jenang Krasikan
Jajanan zaman dulu yang hampir punah lainnya ada jenang krasikan. Jajanan tradisional ini mirip dodol namun sedikit lebih lembut. Terbuat dari beras ketan dan gula merah dengan tambahan santan dan garam. Tidak heran jika jenang krasikan ini punya tekstur sedikit lengket, kenyal, dan lembut di mulut.
Sayangnya, jajanan lawas ini semakin lama semakin kehilangan peminatnya. Meskipun masih kerap ditemukan di pusat oleh-oleh atau pasar tradisional, tak terlalu banyak orang yang tertarik untuk membeli jenang krasikan ini. Bahkan, namanya juga cukup asing di telinga banyak orang.
4. Permen warna-warni isi biskuit
Bagi generasi 2000-an akan mengira permen warna-warni ini berisi coklat seperti permen M&M yang diproduksi perusahaan asal Amerika. Namun, permen warna-warni produksi asli Indonesia ini justru berisi biskuit renyah yang sering sekali eksis sebagai salah satu jajanan jadul. Nah, sayangnya, keberadaan permen biskuit unik ini kini sudah mulai punah karena kehadiran permen-permen serupa namun kebanyakan berisi coklat.
5. Kuping Gajah
Jajanan zaman dulu yang hampir punah lainnya ada kuping gajah. Di tengah gempuran jajanan berupa snack-snack atau keripik yang mengandung MSG, keberadaan jajanan jadul seperti kuping gajah kini mulai tergeser. Makanan kecil berbentuk bulat dengan lingkaran hitam-putih ini memang termasuk legenda. Selain biasa disuguhkan saat Idul Fitri dan Idul Adha, makanan ini juga laris manis jadi kudapan saat arisan di lingkungan rumah tangga.
Kuping gajah memiliki dua motif yaitu hitam bergaris putih dan putih kekuningan bergaris putih. Keripik satu ini terbuat dari tepung terigu, margarin, gula bubuk, garam, vanili bubuk, telur ayam serta santan kental. Meski sudah cukup susah ditemukan, Anda masih bisa berburu kuping gajah di pasar-pasar tradisional seperti pasar Kotagede atau Beringharjo di Yogyakarta.