Danau Terluas Kedua di Sumatera Menyimpan Legenda Naga, Ceritanya Tragis!
Pulau Sumatera terkenal dengan wisata alamnya yang memesona. Satu di antaranya Danau Kerinci yang ada di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Danau Kerinci menjadi wisata andalan, selain Gunung Kerinci yang tertinggi di Sumatera. Bahkan kalau dari tempat wisata Kebun Teh bisa langsung ke Kota Sungai Penuh.
Akses ke Danau Kerinci bisa dari Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sekitar 7 jam dan dari Kota Jambi bisa 10 jam. Kalau dari Kota Sungai Penuh cuma butuh 30 menit saja, baik pakai transportasi umum atau pribadi.
Danau Kerinci tercipta dari letusan gunung berapi. Berada di ketinggian 783 meter di atas permukaan laut, hawa sejuk langsung terasa.
Air danaunya yang jernih menjadi tempat favorit untuk mencari ikan semah. Bahkan nelayan mencari ikan dengan peralatan tradisional ramah lingkungan.
Pemandangan memesona dengan perbukitan hijau yang mengelilingi danau terbesar kedua di Pulau Sumatera ini.
Untuk menikmati suasana danau, kamu bisa naik perahu, cuma bayar Rp10 ribu per orang. Dari perahu kamu bakal diajak keliling di sekitardanau sambil merasakan udara yang sejuk dan melihat air yang sangat jernih.
Seorang tokoh masyarakat di Desa Tambak Tinggi, Inafri menyebutkan Danau Kerinci itu lebih dari sekedar tempat wisata.
Bahkan, setiap tahun selalu ada festival tahunan yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Kerinci di danau ini.
"Danau Kerinci berperan penting untuk masyarakat Kerinci, bukan hanya sebagai tempat wisata. Namun sudah jadi sumber kehidupan," ujarnya.
Legenda di Danau Kerinci
Di balik keindahannya, Danau Kerinci menyimpan legenda seekor naga. sendiri terdapat legenda seekor naga. Hal ini diungkapkan oleh Inafri kepada Tim Z Creators , Riki Ariyanto.
"Kalau cerita orang dulu, danau ini lebih besar. Namun ada legenda sepasang kakak beradik yang punya kesaktian. Salah satunya memakan telur yang ditemukan di hutan, membuatnya haus, lalu meminum air di danau, hingga surut. Kemudian tubuhnya mengeluarkan sisik dan jadilah naga," sebutnya.
Dari beberapa sumber yang dirangkum, legenda itu tentang Calungga sang kakak dan Calupat adiknya. Setelah berburu di hutan, Calungga membawa telur besar yang ditemukannya. Kemudian Calungga memakan telur itu setelah dimasak. Entah kenapa langsung dia merasa haus yang sangat luar biasa.
Saking hausnya Calungga meminum air di sungai hingga kering. Masih tidak puas juga, Calungga meminum air danau, setelah rasa hausnya hilang ternyata tubuhnya berubah jadi naga. Kemudian Calupat menemukan sang kakak berubah itu merasa sedih. Legenda ini dipercaya hingga sekarang.
Inafri berharap anak-anak muda Kerinci lebih menghargai daerahnya. Seperti tidak berbuat hal tercela dan selalu menjaga adat istiadat dan tradisi, tentunya yang tidak bertentangan dengan ajaran agama.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join Z Creators dengan klik di sini .