Serabi Legend di Ponogoro, Jualan 31 Tahun Resepnya Tak Pernah Berubah

Serabi Legend di Ponogoro, Jualan 31 Tahun Resepnya Tak Pernah Berubah

Travel | BuddyKu | Minggu, 17 Juli 2022 - 21:02
share

Dengan cekatan, Bibit Utami memindahkan serabi yangsudah matang dari tungku agar tidak kosong. Sebelum meletakkan adonan kembali, perempuan 54 tahun itu membersihkan tungku terlebih dahulu.

Bibit Utami mengatakan sudah berjualanserabikuahitusejak1991dan resepnya tidak pernah berubah.Sejakdulu juga dia masih berjualan di pelataran depan Kantor KecamatanPonorogo, Jalan Sultan Agung, KabupatenPonorogo.

Saya babat dari awal di sini, resep serabinyatradisional, kata Bibit saat ditemui oleh Ronaa Nisa\'us Sholikhah, Tim Z Creators , Jumat (15/7/2022).

serabi
Bibit Utami, penjual serabi kuah di Ponorogo. (Ronaa Nisaus Sholikhah/Z Creators)

Aktivitas Bibit Utami dimulai pukul 03.00 WIB dini hari. Bibit sudah harus bergegas bangun dan menyiapkan adonanserabi. Satu jam kemudian, suami Bibit berangkat lebih dulu ke tempat jualan untuk menyiapkan tungku dan arang.

Ada sekitar empat tungkuyangdisiapkan untuk memasakserabi. Bibit tidak berjualan di warung. Namun, berjualan di pinggir jalan dengan menggunakan meja dan tempat duduk panjang untuk pelanggan.

serabi
Bibit Utami, penjual serabi kuah di Ponorogo. (Ronaa Nisaus Sholikhah/Z Creators)

Mulai pukul 05.00 WIB, Bibitmemasakserabidan melayani pemesanan. Setiap harinya, dia membawa sekitar 5 kilogram adonanyangterdiri dari racikan tepung beras, gula, santan, dan vanili.

Kalau Minggu atau hari libur saya tambahi adonannya dan tutup lebih lama karena selalu ramai, ujarnya.

Sampai saat ini, Bibit masih bertahan menggunakan arang saat memasak serabi meskipunteknologi kompor sudah ada. Sebab, menurutnya jika memakai arang itu rasanya lebih sedap dan bahkan adayangsengaja meminta lebih gosong.

SerabikhasBibitsejakdulu memakaikuahsantan dan sedikit campuran gula. Dalam satu porsi, ada sepasangserabidan saat memakannya dituangkankuahtersebut.

serabi
Bibit Utami, penjual serabi kuah di Ponorogo. (Ronaa Nisaus Sholikhah/Z Creators)

Bibit mengakusejakdulu tidak pernah mengubah resepnya dan mempertahankan rasa. Meskipun begitu, dia pernah memberikan sedikit potongan pisang padaserabi. Namun, pelanggannya tidak menyukai dan lebih memilihserabioriginal.

Warga asal Keluharan Bangunsari, Ponorogoitu mengatakan adonan serabinya itu selalu habis sekitar pukul 08.30 atau 09.00 WIB. Namun, khusus hari Minggu baru habis sekitar pukul 10.00 WIB karena adonannya ditambah.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join Z Creators dengan klik di sini .

Z Creators
Z Creators
Topik Menarik