Tari Piring: Asal, Ciri Khas, Gerakan yang Harus Kamu Tahu
JAKARTA, iNews.id - Tari Piring merupakan salah satu tari tradisional asal Sumatera Barat, tepatnya dari daerah Solok. Dalam bahasa Minangkabau, tari ini disebut sebagai Tari Piriang.
Seperti namanya, tarian ini menampilkan atraksi dengan menggunakan piring. Sama seperti tari tradisional Indonesia lainnya, Tari Piring juga memiliki keunikan tersendiri. Berikut ini hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang Tari Piring, mulai dari asal, ciri khas, hingga gerakannya.
Tari Piring: Asal, Ciri Khas, Gerakan
1. Asal Tari Piring
Tari Piring berasal dari Solok, Sumatera Barat dan diperkirakan sudah ada sejak 800 tahun yang lalu. Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa atas hasil panen yang melimpah ruah.
Ritual tersebut dilakukan dengan cara membawa sesaji dalam bentuk makanan yang diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis. Selain sebagai wujud rasa syukur, tari piring juga menjadi ritual untuk memohon perlindungan dari dewa agar masyarakat terhindar dari marabahaya.
Kemudian setelah masuknya agama Islam, fungsi tari ini tidak lagi ditujukan untuk ritual kepada dewa-dewa melainkan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat.
2. Ciri Khas Tari Piring
Ciri khas utama dari Tari Piring adalah penggunaan piring sebagai properti tari. Penggunaan piring pada Tari Piring memiliki makna filosofis tersendiri dan uniknya lagi adalah piring yang dipegang para penari tidak pernah jatuh meski diayunkan.
Pada awalnya, piring yang digunakan sebagai properti pada tari ini adalah piring yang berasal dari Cina. Alasannya adalah karena piring buatan China memiliki nilai estetis tersendiri dan kualitasnya yang lebih bagus.
Keunikan lain dari Tari Piring terdapat pada akhir pertunjukan, dimana para penari akan melempar piringnya ke lantai hingga pecah. Kemudian mereka akan berjalan diatas pecahan piring yang tajam tersebut tanpa terluka.
Biasanya, jumlah penari Tari Piring ini berjumlah ganjil antara tiga hingga tujuh orang. Kostum yang dikenakan para penari adalah pakaian berwarna cerah dengan nuansa merah dan kuning keemasan serta tutup kepala.
3. Gerakan Tari Piring
Secara umum, gerakan tari piring adalah meletakkan piring di atas kedua telapak tangan. Kemudian penari akan mengayunkan piring dalam gerakan-gerakan yang cepat dan diselingi dengan mendentingkan piring atau dua cincin di jari penari dengan piring yang dipegangnya.
Gerakan lain dalam tarian ini diantaranya adalah gerak pasambahan, gerak singanjuo lalai, gerak mencangkul, gerak menyiang, gerak membuang sampah, gerak memagar, gerak menyemai, gerak mencabut benih,gerak bertanam dan gerak melepas lelah.
Ada pula gerakan seperti gerak mengantar juadah, gerak mengambil padi, gerak menyabit padi, gerak manggampo padi, gerak menganginkan padi, gerak mengikir padi, gerak membawa padi, gerak menumbuk padi, gerak gotong royong, hingga gerak menampih padi.
Di akhir pertunjukkan, para penari akan melemparkan piring-piring yang dibawanya ke lantai lalu mereka akan menari di atas pecahan-pecahan piring tersebut.
Nah, itulah rangkuman informasi mengenai Tari Piring yang wajib kamu ketahui. Semoga bisa menambah wawasan tentang kebudayaan-kebudayaan daerah di Indonesia.